IDM Dorong Ekosistem Wisata Lokal Lewat Program “Borobudur Sunset”
JOGJAKARTANEWS.COM, Magelang— Cahaya jingga mulai turun perlahan di langit Borobudur. Semburat senja menyentuh satu per satu stupa batu yang berdiri gagah, seolah menandai babak baru dalam perjalanan pariwisata warisan dunia itu. Di antara hembusan angin sore dan lantunan doa hening, sekelompok wisatawan menjadi saksi pertama dari pengalaman baru, menikmati matahari terbenam langsung dari puncak Candi Borobudur.
Inilah momen perdana program Borobudur Sunset, inisiatif terbaru dari InJourney Destination Management (IDM). Program ini bukan sekadar menambah daftar destinasi wisata, tapi mencoba memberi makna baru pada cara menikmati warisan budaya dunia — bukan hanya dilihat, tapi dihayati.
“Program Borobudur Sunset adalah langkah strategis untuk mentransformasi pengalaman kunjungan, dari destinasi sejarah menjadi perjalanan yang lebih mendalam,” ujar Direktur PT Taman Wisata Borobudur, Mardijono Nugroho, di sela peluncuran di Magelang, Kamis (29/10).
Sore itu, para pengunjung memasuki kompleks candi melalui Pintu 7 sekitar pukul 16.30 WIB. Setiap orang mengenakan upanat—alas kaki kain lembut yang melindungi batu candi sekaligus memberi kesan sakral saat melangkah di atas susunan batu purbakala berusia ribuan tahun.
Seorang pamong cerita memandu perjalanan, bukan hanya menjelaskan relief dan arsitektur, tapi juga mengajak para tamu untuk berkontemplasi. Mereka diminta berhenti sejenak di titik-titik tertentu, menutup mata, meresapi energi positif yang konon mengalir dari struktur megah ini.
Lalu tibalah saat yang ditunggu: matahari perlahan tenggelam di balik perbukitan Menoreh. Langit berubah jingga keemasan, memantul di permukaan batu abu-abu candi, menciptakan harmoni yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Beberapa wisatawan terdiam, sebagian mengabadikan momen dengan kamera, tapi hampir semua sepakat — senja di Borobudur bukan sekadar pemandangan, melainkan pengalaman spiritual.
Di balik keindahan itu, IDM membawa misi besar yaitu mendorong wisatawan tinggal lebih lama di kawasan Borobudur. Dengan perpanjangan waktu kunjungan melalui program Borobudur Sunset, efek domino pun diharapkan terjadi.
“Program ini adalah jangkar yang menahan wisatawan lebih lama. Kami ingin setiap pengunjung mendapatkan cerita yang lebih kaya, dan akhirnya terdorong untuk menginap sambil menjelajahi potensi desa sekitar,” lanjut Mardijono.
Dampaknya jelas terasa. Warga sekitar mulai menyiapkan homestay, pengrajin membuka lapak suvenir, dan kelompok seni kembali menggelar pertunjukan sore. Borobudur Sunset menjadi katalis yang menghidupkan denyut ekonomi lokal, dari UMKM, transportasi, hingga kuliner khas Magelang.
IDM menegaskan, setiap kunjungan di program ini dijalankan dengan standar konservasi tinggi agar tidak mengganggu keutuhan candi. Kolaborasi juga digalang bersama Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kabupaten Magelang, serta ASITA Magelang.
Tiket Borobudur Sunset dapat dipesan melalui ticket.injourneydestination.id atau WhatsApp +62 857 2758 7800 dengan harga Rp1 juta per orang — berlaku bagi wisatawan domestik dan mancanegara, terbatas hanya 100 orang per hari.
FULL















