Gunungkidul – Suasana sore di Rumah Makan Pecel Madiun Siyono, Playen, Sabtu (8/11/2025), terasa berbeda dari biasanya. Sekitar 25 orang tampak antusias mengikuti kegiatan Hijrah Perubahan Hapus Tato yang digagas oleh Front Jihad Islam (FJI) Kabupaten Gunungkidul.
Acara yang berlangsung pukul 17.00 hingga 19.00 WIB ini bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan bagian dari gerakan spiritual untuk menapaki langkah baru dalam hidup.
Ketua FJI Gunungkidul, M. Suyadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya dakwah sosial untuk mengajak masyarakat kembali pada fitrah, tanpa memandang masa lalu mereka.
“Dengan menggunakan teknologi laser, layanan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang ingin berhijrah dan membersihkan diri dari tato masa lalu. Kami berharap hijrah ini dimudahkan oleh Allah SWT, dan menjadi awal perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.” Ujar Suyadi.
Ia menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah. FJI, kata dia, hadir bukan untuk menghakimi, melainkan membersamai mereka yang ingin memperbaiki diri.
“Apapun profesinya, kami siap mendampingi. Jangan malu karena tato itu masa lalu, yang penting ke depan jangan mengulangi lagi. Hidup tanpa tato tetap bisa keren, asalkan hatinya bersih dan niatnya lurus,” tambahnya.
Salah satu peserta, Indah, mengaku terharu bisa mengikuti kegiatan ini. Baginya, penghapusan tato bukan hanya tentang menghapus tinta dari kulit, melainkan bentuk penyesalan dan awal perjalanan baru menuju hidup yang lebih baik.
“Dulu saya membuat tato karena ikut-ikutan teman. Tapi lama-kelamaan terasa berat, apalagi setelah saya belajar agama lebih dalam. Setiap kali melihat tato, saya seperti diingatkan pada masa lalu yang kelam,” ujarnya.
Indah menambahkan, keputusan untuk menghapus tato adalah langkah kecil namun penting dalam proses hijrah.
“Saya ingin benar-benar berubah. Ini bukan cuma soal tampilan luar, tapi keinginan untuk memperbaiki hati dan diri. Saya ingin bisa beribadah dengan tenang, tanpa rasa bersalah melihat bekas masa lalu,” ucapnya.
Peserta lain juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memberi harapan baru bagi mereka yang sedang berproses menuju perubahan. Selain layanan penghapusan tato gratis, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan dukungan moral antar sesama insan hijrah.
Menurut panitia, kegiatan Hijrah Perubahan telah beberapa kali digelar di wilayah Gunungkidul dan selalu mendapat sambutan positif. Selain membantu mualaf dan masyarakat umum yang ingin berhijrah, program ini juga menjadi bentuk sinergi sosial antara dakwah dan kemanusiaan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berjalan. Kami ingin hadir bukan hanya lewat ceramah, tapi lewat tindakan nyata yang bisa dirasakan langsung manfaatnya,” tutup Suyadi.














