Pentas seni di Kampung Dolan Jogja
JOGJAKARTANEWS.COM, BANTUL – Kabupaten Bantul menambah satu lagi destinasi wisata keluarga dengan nuansa budaya. Kampung Dolan Jogja resmi dibuka pada Senin, 3 November 2025, di Jalan Wates Km 14, Argosari, Sedayu. Lokasinya yang berada di jalur utama menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadikan tempat ini strategis sebagai titik singgah wisatawan dari dan menuju Yogyakarta.
Mengusung semangat “dolan” yang berarti bermain, Kampung Dolan Jogja menawarkan konsep wisata budaya dan kuliner yang memadukan kearifan lokal dengan suasana modern. “Setiap minggu kami tampilkan pertunjukan seni sebagai daya tarik utama, mulai dari musik keroncong, tarian tradisional, hingga permainan rakyat,” ujar Tjiptono, pengelola Kampung Dolan Jogja, di sela acara pembukaan yang turut dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Bantul.
Di atas lahan seluas dua hektar, Kampung Dolan Jogja menghadirkan berbagai wahana hiburan keluarga seperti kereta mini, waterpark, Kampung Misteri, Rainbow Slide, dan Istana Pasir. Selama masa pembukaan, pengelola bekerja sama dengan Berkah Ria 08 menghadirkan pasar malam hingga 16 November 2025. “Konsep kami adalah wisata dan kuliner yang menjangkau semua kalangan, dengan harga merakyat namun kualitas tetap terjamin,” tambah Tjiptono.
Kawasan kuliner menjadi daya tarik tersendiri dengan pilihan beragam, mulai dari resto ber-panggung hiburan, angkringan, Warmindo, lesehan, hingga coffeeshop dengan signature coffee. “Harga makanan di sini benar-benar harga rakyat. Kami ingin semua orang bisa menikmati suasana tanpa khawatir soal biaya,” katanya.
Tak hanya untuk wisatawan, Kampung Dolan Jogja juga memberi ruang bagi pelaku UMKM lokal. Puluhan usaha kecil di sekitar Bantul ikut bergabung dalam pusat oleh-oleh yang tersedia di area wisata. “Harapan kami, tempat ini bisa menjadi ruang kolaborasi dan memberi kontribusi nyata bagi ekonomi masyarakat,” ujar Tjiptono.
Dukungan terhadap pembukaan Kampung Dolan Jogja datang dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Perwakilannya, Katarina Putranti Indrayanti, menilai konsep wisata ini sejalan dengan arah pengembangan pariwisata Bantul yang kini menonjolkan wisata berbasis aktivitas dan budaya.
“Tren pariwisata sekarang bukan lagi sekadar selfie, tetapi orang datang untuk melakukan sesuatu. Kami ingin wisata berbasis budaya menjadi ekosistem ekonomi,” ujar Katarina.
Menurutnya, Bantul saat ini sedang mengembangkan brand “Cikal Bakal Mataram” untuk memperkuat identitas sejarah kawasan seperti Pleret, Kerto, dan Kotagede. Melalui wisata budaya, generasi muda diharapkan lebih mengenal nilai unggah-ungguh dan budi pekerti. “Budaya bukan hanya tarian atau seni, tapi cara hidup. Ketika wisata berbasis budaya tumbuh, karakter anak muda juga ikut terbentuk,” katanya.
Katarina berharap kehadiran Kampung Dolan Jogja dapat menjadi titik singgah baru bagi wisatawan yang melintas antara YIA dan pusat kota Yogyakarta.
“Kami membayangkan destinasi seperti ini menjadi tempat transit yang hidup — orang bisa makan, menikmati pertunjukan budaya, dan mengenal kuliner tradisional Bantul,” ujarnya.














