Butet Kartaredjasa saat ditemui di LeGareca, Senin malam, 22 Desember 2025
JOGJAKARTANEWS.COM, YOGYAKARTA — Seniman dan budayawan Butet Kartaredjasa kembali merawat kegelisahannya melalui sebuah ruang baru bernama LeGareca Space. Berlokasi di Yogyakarta, tempat ini bukan sekadar restoran, melainkan kawasan terpadu yang memadukan kuliner, seni, pariwisata, sekaligus konsep ramah hewan dalam satu hamparan lahan seluas lebih dari 2.000 meter persegi.
LeGareca Space dikelola oleh putri Butet, Suci Senanti Kartaredjasa—akrab disapa Uncis—bersama Galuh. Sementara Butet berada di belakang layar sebagai penggagas ide, penopang modal, sekaligus penentu arah artistik ruang yang dirancang terbuka bagi publik itu.
“Di Jogja sebenarnya banyak komunitas, tapi belum banyak ruang yang bisa mempertemukan semuanya. Dari situlah konsep ini lahir,” ujar Uncis saat ditemui di LeGareca Space, Senin malam, 22 Desember 2025.
Salah satu keunikan LeGareca adalah keberpihakannya pada pawrents, sebutan bagi pemilik hewan peliharaan. Pengunjung diperbolehkan membawa anjing maupun kucing untuk bersantai di area luar ruang. Hewan peliharaan boleh dilepas dengan pengawasan, sementara anjing yang baru datang wajib menggunakan tali pengaman.
Pengelola juga menerapkan standar kesehatan yang ketat. Setiap anjing yang masuk diperiksa paramedis untuk memastikan bebas kutu. Hewan yang tidak lolos pemeriksaan diarahkan ke Lega Pet Care untuk penanganan lebih lanjut.
“Ini penting agar tidak ada penularan penyakit antarhewan,” kata Uncis.
LeGareca terintegrasi langsung dengan Lega Pet Hotel dan Pet Care. Layanannya mencakup penitipan anjing, kucing, hingga reptil seperti ular. Klinik hewan berada di bagian belakang kawasan.
“Warga Jogja yang mau bepergian jadi punya solusi. Begitu juga tamu luar kota yang biasanya kesulitan karena banyak hotel tidak menerima hewan,” ujar Uncis.
Dari dapur, LeGareca menawarkan ragam menu Nusantara dan mancanegara. Sajian lokal antara lain sei ayam woku, ayam jahe kukus, nasi sop sei, oseng sapi kuah gule, nasi salmon dulmergi, hingga nasi udang ngasawa. Sementara menu internasional meliputi omurice sei sapi, laksa hakau majapai, serta aneka pastry dan pencuci mulut seperti panna cotta, bola tiramisu, dan bronis Kartaredjasa. Tersedia pula menu khusus anak dengan porsi dan cita rasa yang disesuaikan.
“Harganya kami buat ramah keluarga,” kata Uncis. Menu dibanderol mulai Rp25 ribu, dan seluruh hidangan dipastikan halal.
Bagi Butet, LeGareca lahir dari keinginannya menghadirkan ruang seni yang tidak eksklusif. Nama LeGareca sendiri merupakan gabungan dari kata pet care dan arca.
Inspirasi itu muncul dari ketertarikannya pada koleksi patung Raden Wijaya atau Kertaredjasa karya pematung Ribut Samiono asal Trowulan, yang ia temukan pada 2022.
Di dalam kawasan, terdapat satu galeri besar berisi koleksi privat Butet serta satu ruang serbaguna. Pameran seni digelar rutin setiap bulan, dan pada waktu tertentu galeri dapat disewa untuk berbagai kegiatan budaya.
Butet berharap LeGareca dapat menjadi alternatif destinasi wisata di Yogyakarta.
“Oleh-oleh dari Jogja jangan cuma bakpia dan gudeg. Karya seni juga bisa dibawa pulang, tentu dengan harga yang masuk akal,” ujarnya.
Saat ini, LeGareca tengah menggelar pameran bertajuk Gemah Ripah yang berlangsung hingga 8 Januari. Karya-karya yang dipamerkan juga ditawarkan untuk kolektor. Dengan memadukan restoran keluarga, ruang seni, dan layanan pet care dalam satu kawasan, LeGareca Space menghadirkan cara baru menikmati Jogja—lebih santai, inklusif, dan bersahabat bagi manusia maupun hewan.
Full














