GUNUNGKIDUL – Komite Advokasi Penyandang Cacat Indonesia(Kapci) Gunungkidul mengaku perhatian yang diberikan anggota dewan maupun calon legislatif terhadap kaum difabel masih minim. Dengan itu dikhawatirkan kalangan difabel akan memilih calon legislatif yang membagikan uang atau malah golput.
Ketua Kapci Untung Subagyo mengatakan, sebanyak dua ribu kaum difabel di Gunungkidul tercatat sebagai peserta pemilu legislatif 2014 mendatang. Tetapi dari dua ribu kaum difabel tersebut dikhawatirkan akan memilih untuk golput.
“Selama ini tidak ada perhatian kepada kami. Sehingga meski potensi difabel dalam Pemilu 2014 tinggi bisa jadi banyak yang golput,”ungkap untung ketika dihubungi wartawan, Senin (16/12/2013) siang tadi.
Untung mengaku kaum difabel di Gunungkidul masih bingung untuk menentukan pilihannya, karena selama ini kaum difabel tidak mendapatkan perhatian. Hal ini juga dikhawatirkan menjadi peluang politik uang.
“Kalau diberikan uang oleh partai atau Caleg baru memilih kalau tidak paling memilih golput. Ini kan mengkhawatirkan,” tegasnya.
Tidak adanya perhatian tersebut, Kapci bekerjasama dengan KPU Gunungkidul dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gunungkidul melakukan sosialisasi pemilu legislatif 2014 mendatang. Diharapkan dengan adanya sosialisasi yang terus dilakukan akan meminimalisir golput di kalangan difable.
Kepala Kesbangpol Gunungkidul, Wahyu Nugroho mengatakan, dengan adanya sosialisasi Kesbangpol dan KPU tersebut diharapkan kaum difabel mengetahui hak-haknya dalam pemilu.
“Semoga dengan sarasehan ini kaum difabel mengetahui haknya untuk menentukan siapa pilihannya,” pungkasnya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas