YOGYAKARTA – Jalan Denggung-Wonorejo atau biasa disebut Jalan Gito-Gati, Sleman akan ditutup sementara mulai Rabu (06/02/2019) mendatang. Penutupan dilakukan karena proses pembangunan jembatan dan ruas jalan oleh Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY.
Kepala Seksi Pembangunan Jembatan dan Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Bambang Sugaib, S.T, M.T mengatakan, pembangunan dilakukan karena kerusakan jalan serta kondisi jembatan yang sudah melebihi umur. Menurutnya, proyek tersebut direncanakan meremajakan empat jembatan di Jalan Gito-gati. Diantaranya Jembatan Denggung, Jembatan Gondanglegi, Jembatan Tambakrejo dan Jembatan Tlacap.
“Nantinya jalur ini akan ditutup untuk umum, namun demikian untuk warga sekitar yang bermukim di sepanjang Jalan Gito-Gati nantinya akan ada jembatan darurat namun hanya bisa digunakan untuk roda dua karena kondisi lingkungan yang curam. Khusus untuk Tlacap dan Denggung nanti ada (jembatan darurat), tapi hanya untuk motor dan mobil yang ringan, tidak untuk kendaraan berat,” katanya Dalam konferensi pers yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY di kantor Bidang Bina Marga DIY pada Selasa (29/01/2019) pagi.
Dijelaskan, Bambang kondisi lalu lintas di Jalan Gito Gati sudah semakin padat. Di kawasan tersebut dilakukan penundaan traffic light sepanjang 250 meter hingga Jembatan Denggung. Hal ini dikarenakan padatnya lalu lintas harian di Jalan Gito-Gati ini mencapai 30.340 kendaraan, baik kendaraan berat maupun ringan. Kepadatan, kata dia, diperparah dengan kondisi jalan yang berlubang dan tambalan serta rusaknya aspal jalan karena akar-akar pohon yang ditanam sepanjang jalan,
“Jalan ini (Jalan Gito-Gati) sejak tahun 2016 sudah menjadi jalan provinsi, bukan lagi jalan kabupaten. Karena itu kami dari provinsi yang ditugaskan untuk membangun 4 jembatan dari arah barat yaitu Denggung, Tlacap, Tambak Reja dan Gondanglegi. Fokus kita itu dulu di tahun 2019 ini,” katanya.
Jembatan Denggung, kata Bambang, memiliki bentang 18,50 m, lebar jembatan termasuk trotoar kiri dan kanan serta lantai jembatan selebar 13,6 m dengan struktur pelengkung beton. Kontraktor Pelaksananya adalah PT. Surya Karya Setiabudi (PT. SKS) dengan Nilai Pekerjaan Konstruksi Rp 3.221.618.000,00 dengan masa pelaksanaan kontrak 28 Januari 2019 – 26 Juli 2019.
Untuk Jembatan Tlacap memiliki bentang 18,50 m dengan lebar jembatan termasuk trotoar kiri dan kanan serta lantai jembatan selebar 11,6 m. Strukturnya adalah pelengkung beton. Sedangkan, Jembatan Denggung nantinya akan ditangani oleh PT. Surya Karya Setiabudi (PT. SKS) sebagai Kontraktor Pelaksana dengan niai pekerjaan konstruksi sebesar Rp 3.221.618.000,00 dengan masa pelaksanaan kontrak 28 Januari 2019 – 26 Juli 2019.
Kemudian, Jembatan Tambak Reja memiliki bentang 6,00 m dengan lebar Lebar jembatan termasuk trotoar kiri dan kanan serta lantai jembatan selebar 11,5 m, dengan struktur Box Culvert. Jembatan ini akan ditangani oleh CV. Triasa Nilai Pekerjaan dengan nilai Konstruksi Rp 1.350.000.000,00 dan masa pelaksanaan kontrak 28 Januari 2019 – 27 Mei 2019.
Sedangkan yang paling timur yaitu Jembatan Gondang Legi memiliki bentang jembatan 5,00 m, lebar jembatan termasuk trotoar kiri dan kanan serta lantai jembatan selebar 11,5 m dengan struktur box culvert. Kontraktor Pelaksana Jembatan Gondang Legi adalah CV. Raharjo Putro dengan nilai pekerjaan Konstruksi Rp 1.134.307.000,00 dengan masa pelaksanaan kontrak 28 Januari 2019-27 Mei 2019.
Kepala Seksi Manajemen Lalu lintas Dinas Perhubungan DIY, Bagas Senoadji menambahkan, terkait pengalihan Jalan Jogja-Magelang akan ada 4 alternatif. Yang pertama, kata dia, dari utara melewati Jl. Turi, Jl. Pendowo – Kepitu, Jl. Notosukarjo sampai Jalan Palagan Tentara pelajar. Kemudian yang kedua, Jl. Pandowoharjo, Jl. Notosukarjo ke Jl. Palagan Tentara Pelajar. Yang ketiga Jl. Mulangan Baru, Jl. Griya Taman Asri, Jl. Notosukarjo ke Palagan Tentara Pelajar kemudian alternatif terakhir yaitu Jl. Mulangan Baru, Jl. Prawiro Sudiyono, Jl. Jatirejo, Jl. Palagan Tentara Pelajar.
Bagas Senoadji menambahkan bahwa nantinya kendaraan berat seperti bus atau truk tetap tidak diizinkan untuk lewat jalan alternatif tersebut, namun diharapkan akan melewati Jalan Palagan Tentara Pelajar kearah Turi.
“Diharapkan nanti adanya kerjasama juga dari masyarakat untuk kesadarannya bersama-sama menertibkan pengalihan jalan ini, jadi nantinya tidak terjadi kemacetan jalan atau masalah-masalah lain karena ketidak tertiban,” pungkasnya. (kt1)
Redaktur: Faisal