SLEMAN – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya menjaga sektor pariwisata yang menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat, kendati dimasa Pandemi Covid-19. Menurutnya, untuk menggerakkan perekonomian masyarakat di tengah pandemic, memerlukan sinergi antarsektor.
Menurutnya Dispar juga bersinergi mempromosikan produk UMKM dengan beragam kegiatan wisata.
“Kami sudah minta pelaku usaha dan jasa pariwisata untuk menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya agar siap menjalankan protokol kesehatan dan tidak terpapar Covid-19,” katanya dalam diskusi webinar Melestarikan Batik Sleman demi Kesejahteraan Ekonomi, Jumat (02/10/2020).
Menurut Ning, agar pariwisata di Sleman bangkit kembali Dispar melakukan uji coba operasional secara terbatas. Sebelum memberikan rekomendasi untuk beroperasi, Dispar melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan usaha dan jasa pariwisata tersebut menerapkan protokol kesehatan.
Destinasi wisata tersebut untuk bisa beroperasi, kata Ning, harus sudah menerapkan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE) atau kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang lestari. Penerapan CHSE ini, katanya, harus dilakukan usaha dan jasa wisata agar bisa kembali beroperasi dan menerima wisatawan dalam adaptasi kehidupan baru.
“Menerima wisatawan dengan aman dan sehat ini termasuk menerapkan salah satu Sapta Pesona yakni rasa aman. Artinya CHSE ini memberikan jaminan kepada wisatawan jika detinasi wisata tersebut aman dari sisi kesehatan,” kata Ning.
Dispar Sleman, katanya tidak main-main untuk memberikan izin operasional secara terbatas kepada jasa dan usaha pariwisata. Hingga kini, lanjutnya, ada sekitar 160 unit jasa dan usaha pariwisata yang mengajukan verifikasi,
“Rekomendasi baru dikeluarkan kalau destinasi tersebut benar-benar menerapkan CHSE. Kami mengajak dan menghimbau jangan takut berwisata ke Sleman asalkan bisa mentaati protokol kesehatan,” katanya. (kt1)
Redaktur: Faisal