SURABAYA – Berjalannya Kongres HMI Ke-XXXI di kota Surabaya berlangsung alot. Hal itu memberikan gambaran tentang besarnya egoisme pihak-pihak yang berkepentingan terhadap HMI. Sementara pembicaraan soal perbaikan dan kebaikan HMI pasca kongres tidak menjadi isu yang diutamakan. Terlebih sampai saat ini PB HMI dalam kondisi dualisme.
Terkait persoalan tersebut, Badko HMI se-Indonesia, berupaya memberikan jalan damai untuk kedua belah kubu pimpinan PB HMI,
“Badko se-Indonesia bersepakat untuk menempuh jalur mendamaikan antara kedua belah pihak sebelum dilaksanakan Kongres, sehingga keutuhan Himpunan tetap terjaga” kata Koordinator Nasional Badko HMI se-Indonesia, Sahal Munir dalam keterangan persnya, Selasa (23/03/2021). Ia mengatakan tugas Badko sebagai bagian tak terpisahkan dalam organisasi HMI, saat ini adalah ikhtiar menyatukan PB HMI dari kedua belah pihak, agar Kongres HMI Ke 31 di kota Surabaya bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik untuk kemajuan HMI ke depan.
Sahal yang juga Ketua Umum Badko HMI Jateng-DIY menjelaskan, sebagaimana diketahui bahwa 14 Badko yang menghadiri forum Pleno 3 PB HMI menyampaikan rekomendasi untuk penyatuan Himpunan,
“Rekomendasi Badko soal penyatuan Himpunan sudah kita suarakan, dan Pj. Ketum Muis siap untuk duduk bersama Pj. Ketum Arya dengan difasilitasi Badko membahas penyatuan PB HMI” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Sumatera Barat, Wendi Juli Putra, menambahkan bahwa selama tiga hari sejak tanggal 20 Maret 2021, Badko masih berupaya untuk menyatukan PB HMI, baik dari pihak Arya maupun Muis.
“Sejak malam itu, 20 Maret 2021, sejak pernyataan sikap badko dibacakan, maka Badko se-Indonesia berupaya untuk bekerja secara maksimal untuk mempertemukan Pj. Ketum Arya dan Pj. Ketum Muis” ungkap Wendi.
Sementara di tempat terpisah, Firdaus Arey, Ketua Umum Badko HMI Maluku-Maluku Utara, menyampaikan bahwa kondisi di Surabaya merupakan gambaran kasar adanya intervensi dari pihak eksternal, terlebih dengan banyaknya pihak keamanan yang terlalu masuk ke dalam arena forum.
“Banyak teman-teman di sini yang menginginkan forum berjalan secara khidmat, hangat, dan penuh kekeluargaan untuk membahas perbaikan dan kebaikan himpunan”. Tandas pria asal Seram Bagian Timur ini.
Sebagaimana informasi yang beredar di Surabaya, bahwa ikhtiar Badko untuk menyatukan HMI terkendala dengan sikap kepala batunya Arya Kharisma Hardy dalam menanggapi ikhtiar menyatukan HMI. Karena banyak disampaikan oleh senior-senior juga bahwa Arya ingin segera lepas tanggungjawab di HMI maupun penyelenggaraan kongres untuk mengambil slot komisaris di salah satu perusahaan berplat merah. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal