BANTUL – Dewan Penasehat Kadin Indonesia, Robby Kusumaharta menyarankan agar pengrajin dan pengusaha di Bantul beserta Disperindagkop segera membentuk Forum Ekspor Bantul. Hal itu bertujuan memback-up kelancaran para pengusaha dalam ekspor produk.
Robby menilai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bantul kurang maksimal.
“Saya kecewa dan akan berkoordinasi dengan Disperindagkop untuk memaksimalkan Kadin, sehingga ekportir bisa terbantu,” papar Robby dalam memberikan Pelatihan Kelancaran Ekspor dan Impor yang diselenggarakan oleh Disperindagkop Bantul, Selasa (12/11/2013).
Menurut Robby, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor perlu adanya Pusat Pelatihan Ekspor. Ditambahkan juga agar UKM di Bantul membentuk Opening House dan memperkuat dengan komunitas ekstoral.
“Ekspor di Bantul akan lebih maju apabila ada pelatihan-pelatihan ekspor, opening house, karena orang pemerintah tidak tahu quality produk,” jelasnya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas ekspor di Bantul, Disperindag merespon positiv hal tersebut. Seperti yang dikemukakan Kepala Disperindagkop Bantul Drs. Sulistiyanto, M.Pd bahwa disperindagkop akan terus melakukan pantauan dan penyuluhan kepada pengrajin dan pengusaha ekspor di Bantul.
“Pelatihan sudah kami lakukan, sampai memberikan akomodasi ke Luar Negeri bagi pengrajin untuk studi banding,” katanya.
Adapun permasalahan yang dihadapi pengarajin di Bantul adalah kualitas, kapasitas, dan sumber daya manusia yang belum memenuhi standar. “Kami mempunyai 3 masalah dalam melakukan ekspor, yaitu kualitas dan kuantitas produk, dan juga SDM kami yang belum standar,” papar pengusaha batik dan peserta pelatihan Widiyasto (45).
Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan peran aktif dari pemerintah kabupaten Bantul dan instansi-instansi terkait. (elo)
Redaktur: Azwar Anas