BANTUL – Dalam rangka menuju Bantul swasembada gula, Dinas Pertanian dan Kehutanan (Disperhut) Kabupaten Bantul membudidayakan lahan nonproduktif untuk ditanami tebu. Lahan nonproduktif merupakan lahan nonpersawahan atau lahan marjinal yang cenderung menggantungkan irigasi dari air hujan.
Seksi Perkebunan Bidang Perkebunan dan Holtikultura Disperhut Bantul, Sudibyo mengatakan, lahan perkebunan tebu di Bantul saat ini seluas 1500 hektare. Untuk memenuhi swasembada gula, dalam hal ini tebu sebagai bahan dasar gula di Bantul diperlukan lahan 2500 hektare.
“Kekurangan lahan 1000 hektare tersebut, akan di berdayakan lahan-lahan marjinal,” katanya.
Menurutnya, untuk meningkatkan dan membudidayakan perkebunan tebu saat ini Disperhut selalu membina petani tebu di Bantul yang tergabung dalam Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR). Apabila target lahan sudah tercapai pasokan tebu ke Pabrik Gula Madubaru tidak perlu mengambil dari daerah luar Yogyakarta.
“Untuk pengembangan lahan tebu masih sulit, karena mengajak petani untuk menanam tebu juga tidak mudah,” terangnya.
Namun pihaknya tetap optimis bisa memenuhi target lahan pada tahun 2014. Hal itu juga ditunjang adanya bantuan alat-alat pertanian dan perkebunan dari Ditjen Perkebunan Pusat. Yang baru saja diterima Disperhut Bantul, yaitu 2 Unit Traktor berkekuatan 90 hp beserta kelengkapannya.
“Kami hanya memfasilitasi saja, selanjutnya traktor itu akan diserahkan ke KPTR,” imbuhnya di kantor Disperhut Bantul, Selasa (10/12/2013). (elo)
Redaktur: Azwar Anas