SLEMAN – Isu politik uang yang disinyalir dilakukan oleh oknum Calon Legislatif (Caleg) dari berbagai Partai Politik (Parpol) di Daerah Pemilihan (Dapel) Kabupaten Sleman, kian santer menjelang Pemilu Legislatif 2014. Meski demikian, Pendukung tiga Caleg dari partai Gerindra, yakni Subandi Kusuma, SH (Caleg DPRD Sleman Nomor urut 6 Dapel 5 Sleman), Prof.Dr. Ir. Suhardi, M.Sc (Caleg DPR RI Nomor urut 1 dapil DIY), dan Dharma Setiawan (Caleg DPR DIY dapel 5), menyatakan tak akan goyah dan terbeli.
Kelompok masyarakat yang menamakan diri PSS-D (Pendukung Subandi, Suhardi, dan Dharma) tersebut bahkan siap menghalau potensi politik uang yang hanya akan menyesatkan masyarakat. Relawan PSS-D Rochmat sugianto (37) warga Jumeneng Kidul, Sumberadi, Mlati mengatakan PSS-D tidak tergoda untuk dibeli suaranya.
“Kami tidak mencari uang, tapi kami berjuang memenangkan pemimpin yang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat. Kami yakin Pak Bandi, Pak Hardi, dan Pak Dharma adalah sosok pemimpin yang layak menjadi wakil rakyat,” tandasnya, Kamis (13/02/2014) siang di Posko PSS-D, Sleman.
Hal senada juga dikatakan relawan lainnya, Ari Sularto (38) Warga Kutu Patran, Sinduadi Mlati.
“Masyarakat di Dapel 5 Sleman adalah pemilih cerdas. Kami itu menyerahkan suara kepada Pak Bandi, Pak Hardi, dan Pak Dharma, bukan karena dibeli. Kami siap menghalau siapapun yang akan menjual atau membeli suara PPS-D. Kami tidak mau korbankan nasib kami lima tahun ke depan hanya karena uang,” tegas Ari.
Sementara Subandi Kusuma SH menuturkan, dia bersama Prof. Suhardi, dan Dharma Setiawan memang memiliki komitmen yang sama, yaitu melakukan pendidikan politik yang benar kepada pemilh.
“Sebagaimana yang disampaikan Prof Hardi, Ketum kami, cara-cara pragmatis seperti jual beli suara hanya akan menambah problem bangsa. Kami ingin menyelelesaikan masalah bangsa, jadi tidak akan menggunakan cara-cara yang menyimpang,” pungkas Caleg yang dikenal merakyat ini. (adv)
Redaktur: Rudi F