SLEMAN – Hal itu disampaikan oleh Calon Legsilatif DPR RI Dapel DIY, Prof. Dr. Ir. Suhardi, SS, M.Sc. di hadapan seluruh tandemnya, Jumat (14/2). Pihaknya meminta agar Caleg Gerindra tidak menggunakan cara money politic untuk memenangkan Pemilu.
Dihadiri 136 Calon Legislatif baik tingkat I maupun tingkat II, Suhardi mengatakan, pasalnya melakukan money politic sama halnya menjual bangsa dengan murah. Selain itu, money politic hanya akan mendidik Caleg untuk menjadi koruptor.
“Bagaimana tidak, mereka yang menggunakan uang untuk membeli suara, seperti halnya mengeluarkan modal. Setelah jadi, mereka akan melakukan usaha-usaha agar modalnya kembali,” ujarnya saat pembekalan Caleg di kediamnnya.
Suhardi menegaskan, Gerindra benar-benar akan berkomitmen membasmi money politic. Pasalnya, kebobrokan Negara, dinilai Suhardi yang juga sebagai Guru Besar di UGM, berawal dari pola-pola memilih pemimpin karena uang.
“Saya bosan dengan kebobrokan Negara ini. Saya optimis bisa dan saya akan maju,” tegasnya.
Suhardi juga meminta kepada Masyrakat Indonesia untuk cerdas dalam memilih. Bahkan Suhardi berpesan, jika ada Caleg yang membagikan uang, silakan diambil uangnya tetapi jangan dipilih orangnya.
“Karena jika memilih Caleg karena uangnya, itu berarti melakukan dua kesalahan. Kesalahan pertama dia telah menerima uangnya (suap-red). Kesalahan kedua dia telah memeilih orangnya (penyuap). Nah ketika mengambil uangnya dan tidak memilih orangnya itu berarti setimpal,” candanya di hadapan ratusan tandemnya. (adv)
Redaktur: Azwar Anas