GUNUNGKIDUL – Baliho iklan maupun kampanye para calon legislatif (Caleg) telah menjamur di Kota Wonosari dan sekitarnya. Jika perizinan pembuatan baliho tidak diperketat bisa jadi kota Wonosari akan dipenuhi dengan sampah visual.
Aktivis LSM Cinta Kota Hijau (CKH) Rahmat Nugroho mengatakan, seiring berjalannya waktu pembuatan baliho raksasa di jantung Kota Wonosari mulai menjamur. Bahkan saat ini sudah mulai merambah di sekitar kota Wonosari.
“Izin pembuatan atau pemasangan baliho itu harus diperketat oleh Pemkab Gunungkidul. Jangan sampai Gunungkidul yang kaya akan keindahan alam ini dicap sebagai kota iklan karena mudahnya membuat baliho,” kata Rahmat kepada Jogjakartanews.com, Senin (17/3/2014).
Rahmat mengakui baliho penting untuk menyampaikan informasi, tetapi jika tidak terkontrol akan merugikan Pemkab Gunungkidul. Karena identitas asli Gunungkidul sebagai kabupaten yang hijau menjadi hilang.
“Contohnya saja, lampu penerangan di pertigaan Jl. Baron ke Timur hingga simpang lima Baleharjo itu tidak berfungsi dan menjadi kesan kumuh. Apalagi sebelahnya dipasang neon box iklan produk, sudah ada lampu penerangan kok ada neon box kan jadi aneh liatnya,” tambahnya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas