GEMURUH JOGJA: Hapus Stigma Buruk Soeharto

YOGYAKARTA – Stigma Soeharto sebagai penjahat demokrasi dan Hak Azasi Manusia (HAM) yang muncul pasca gerakan reformasi 1998, dinilai sebagai sesuatu yang harus dihapus. Bila melihat konstribusi Soeharto dalam melaksanakan agenda-agenda pembangunan di Indonesia, maka semua orang tentu sepakat bahwa sejauh ini tak ada yang bisa menyamai kesuksesan Soeharto dalam memimpin negeri ini.

“Melekatnya julukan Bapak Pembangunan pada diri Soeharto menjadi bukti pengakuan sejarah akan hal itu” Demikian seperti ditulis ketua Gerakan Muda Rindu Soeharto (Gemuruh-Jogja), Leo Setiawan dalam release yang dikirim ke Jogjakartanews.com Rabu (19/3).

“Kita tidak bermaksud untuk apatis terhadap masa depan dengan menghadirkan nostalgia masa lalu. Kita hanya ingin mengatakan bahwa janganlah sesekali kita berfikir untuk melupakan jasa-jasa seseorang hanya karena opini yang berkembang dan sengaja dibuat oleh kekuatan politik tertentu. Apalagi jasa seorang mantan presiden,” tegasnya dalam kutipan release terebut.

“Gemuruh Jogja ini dibentuk oleh kita karena rasa apresiasi kita pada prestasi-prestasi yang beliau (Soeharto) torehkan. Kita merindukan itu, khususnya dalam hal pembangunan. Ini bukan berarti menutup mata dari sisi negatif Soeharto. Tapi sebagai bangsa yang beradab, kita harus menyadari tidak ada kepemimpinan yang sempurna,” tulis Leo.

Khusus kaum muda, Leo yang mewakili Gemuruh Jogja berpesan agar tidak menelan mentah-mentah stigmasisasi yang berkembang di masyarakat, khususnya kalangan muda mengenai sosok Soeharto. Kaum muda diharapkan membaca referensi sebanyak-banyaknya sehingga jelas konstribusi apa yang diberikan mantan presiden Soeharto pada bangsa Indonesia.

Terkait gerakan Gemuruh-Jogja yang disebut sebagai pendukung Siti Hediati Soeharto, Leo tak menampiknya. Dia memberikan pandangan mengenai pencalonan Titiek Soeharto sebagai Caleg DPR RI.

“Titiek Soeharto memiliki kualitas untuk menjadi pemimipin. Setidaknya dia memiliki visi yang sama dengan Bapaknya. Itulah yang mesti dilihat oleh masyarakat khususnya di DIY,” demikian seperti dikutip pada bagian akhir release tersebut. (yud)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com