PURWOKERTO – Kawah di puncak gunung Slamet dikabarkan sudah melelehkan lava pijar Rabu (30/4/2014). Selain itu, kegempaan terus meningkat dan deformasi atau kembang kempisnya gunung semakin dinamis.
“Oleh karenanya status Gunung Slamet yang semula waspada ditingkatkan menjadi siaga. Rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari pukul 10.00 WIB tadi,” ungkap Kepala PVMBG Muhamad Hendrasto kepada wartawan di Purwokerto.
Gunung terbesar kedua di Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru tersebut sudah berstatus Waspada sejak 10 Maret lalu. Setelah naik status menjadi Siaga level 3 ini, ditetapkan kawasan rawan bencana (KRB) Slamet dalam radius empat kilometer dari puncak.
Terpisah Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah, Sudrajat mengungkapkan, hingga petang ini aktivitas Gunung Slamet belum terlihat menurun.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan melarang aktivitas pendakian Gunung Slamet dari jalur mana pun,” ungkapnya saat dihubungi di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Pemalang.
Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas, dan Purbalingga itu meningkat aktivitas terakhirnya pada 2009. Saat itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status gunung dengan ketinggiannya mencapai sekitar 3428 mdpl, tersebut tersebut hingga pada level Siaga. Gunung Slamet memiliki sejarah letusan terakhir pada 1999 lalu. (bom/evn)
Redaktur: Syarifudin