Kepala Daerah Dituntut Pro Aktif Hadapi MEA

SEMARANG – Menang atau kalahnya Indonesia di pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai 2015 mendatang, sangat bergantung pada keberpihakan para kepala daerah untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakatnya. Kepala daerah dituntut untuk pro aktif untuk menghidupkan dan mengembangkan sector-sektor ekonomi masyarakatnya agar lebih berdaya saing.

“Sebab masyarakat memilih kepala daerah, salah satunya mereka ingin produk-produk dan SDM lokal berjaya di daerahnya sendiri,” kata Hariqo Wibawa Satria dari (Komunitas Peduli ASEAN – @ASEANcom2015), saat memberi materi dalam Seminar Nasional “Strategi Bisnis Yang Efektif Dalam Pasar Bebas ASEAN 2015 di Kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines), Kamis (11/12/2014) sore.

Seminar tentang kebijakan luar negeri yang digelar tersebut juga tidak lagi didominasi mahasiswa Hubungan Internasional, berbagai pihak semakin merasa berkepentingan mengadakannya. Hal itu mendapat apresiasi dari Hariqo.

“Hari ini semua orang adalah diplomat,” tutur Hariqo dihadapan sedikitnya 312 peserta yang hadir dalam seminar yang diadakan Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga Polines tersebut.

Selain Hariqo pembica lain dalam seminar tersebut adalah Sekretaris Disperindag Prov JawaTengah, Muhammad Santoso  yang mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan CEO PT Sadajiwa Niaga Indonesia, Nursafina Ayu Azzahra.

Dalam pemaparannya Santoso menyampaikan bahwa dibutuhkan pengawasan dari mahasiswa dan masyarakat terhadap pemerintah dalam pasar bebas ASEAN mendatang.

“Kerjasama akan memenangkan kita di ASEAN” tukasnya.

Sementara  Nursafina Ayu Azzahra dalam kesempatan tersebut menekankan kembali pentingnya setiap orang meyakinkan dirinya untuk menjadi pengusaha.

Ketua Panitia kegiatan Risnada Kurniawan menjelaskan, isu pasar bebas ASEAN adalah isu bersama karena sangat terkait dengan kepentingan nasional Indonesia. Menurutnya mahasiswa harus berperan aktif untuk memenangkan persaingan, sehingga penting untuk diselenggarakan seminar-seminar terkait pasar bebas ASEAN untuk menambah pengetahuan dan kesiapan mahasiswa.

“Mahasiswa nantinya jangan hanya jadi penonton saja” pungkasnya. (pr/kontributor)

Redaktur: Aristianto Zamzami

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com