BANJARNEGARA – Memasuki hari ke-lima proses pencarian terhadap korban bencana tanah longsor di Dusunn Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara total korban yang berhasil ditemukan sebanyak 64 korban. Hari ini, Selasa (16/12) Tim SAR gabungan berhasil menemukan 8 korban dalam keadaan tewas.
Kepala Kantor SAR Semarang, sekaligus SAR Mission Coordinator Agus Haryono mengatakan, proses pencarian dimulai pukul 06.00 dengan membagi tim SAR gabungan menjadi 2 wilayah sektor, yakni sektor atas dan bawah. Pencarian korban hari ini berhasil menemukan 8 korban, sehingga total jumlah korban tewas yang berhasil ditemukan berjumlah 64.
Masih menurut Agus, cuaca dipagi hari cerah, sehingga operasi pencarian berlangsung efektif. Namun demikian operasi pencarian kembali terhambat karena pada pukul 11.30 langit mulai gelap dan turun hujan. Proses pencarian kembali dilakukan setelah hujan reda, sekitar pukul 13.30. Menurutnya, selain dengan alat manual pencarian juga dilakukan menggunakan sedikitnya 15 alat berat, 8 escavator dan 7 buldoser.
Sementara itu On Scane Comander (OSC) dalam operasi SAR tersebut Nyoto Purwanto mengatakan, operasi pencarian terpaksa dihentikan. “Pencarian memang kami hentikan lebih awal karena cuaca tidak mendukung. Terjadi longsor susulan, resikonya penolong bisa tertimbun longsor,” tegasnya.
Menurut Nyoto, sedikit saja ada air yang menetes akan ada guguran tanah. Jika terjadi hujan deras seperti sekarang ini, maka bisa saja terjadi longsor susulan, karena sifat tanah yang sangat labil. “Jadi itu alasannya kenapa kita mengehentikan pencarian dihari ini,” imbuhnya.
Delapan jasad korban yang berhasil ditemukan adalah sebagai berikut, Kilmah (40), Giyanti (27), Fatih Bin Agus (2,5), Supiah Binti Tursino (22), Adit Bin Junedi (10), Supono Bin Sumarno (27) dan Findi (12) serta satu jasad laki – lakki yang belum teridentifikasi. (pr/ris/basarnas)
Redaktur: Rudi F