YOGYAKARTA – Dinas Kesatuan Bangsa (Kesbang) Linmas Kota Yogyakarta menyelenggarakan diskusi Peningkatan Rasa Cinta Tanah Air Bagi Pelajar se Kota Yogyakarta, Kamis (09/04/ 2015) di kantor Kesbang, Kompleks Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Dalam diskusi tersebut dihadirkan tiga pembicara, yaitu Kepala Kesbang Kota, Drs. Sukamto; Ketua Karang Taruna Kota Yogyakarta, Emir Nuswantoro; Bidang Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Rini Pribadi; dan Hartanto, SH,.M.Hum, akademisi dari Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY).
Dalam pemaparannya Emir mengatakan, globalisasi mengandung muatan ancaman terhadap generasi muda, sehingga hal itu harus di filter.
“Oleh karena itu perlu kiranya memberikan tempat berekspresi untuk kegiatan positif bagi generasi muda kota, agar tidak hanya nongkorng atau berkomunitas tanpa arah dan tujuan yang jelas dan bermanfaat pada malam hari di beberapa titik kota, terutama titik NOL. Tempat berekspresi yang positif untuk meningkatkan rasa cinta tanah air ini akan menjadi filter bahaya globalisasi,” ujarnya sebagaimana dalam pers rilis yang diterima jogjakartanews.com, Jumat (10/04/2015) siang.
Sementara Reni dalam kesempatan tersebut menekankan agar pelajar menjadi pemilih yang cerdas dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, termasuk yang terdekat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) atau Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Yogyakarta.
“Adik-adik SMA ini besok pada Pemilukada yang rencananya 2017, akan mengalami Pemilukada pertama dan menggunakan hak pilih sebagai pemilih Pemula. Oleh karenanya nanti gunakan hak pilihnya dengan cerdas. Mengikuti Pemilu juga bagian dari perwujudan cinta tanah air,” ujarnya.
Rini berharap, para pelajar belum terkontaminasi black campaign (kampanye hitam), sehingga dapat menjadi pemilih “cerdas” untuk menghasilkan pemimpin yang pro rakyat
Sementara Hartanto yang menyampaikan materi “Moral dan Etika generasi muda” mengungkapkan moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu pengejawantahan dari pancaran Ilahi. Moral murni, kata dia, disebut juga hati nurani.
Dijelakskan Hartanto, moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelbagai ajaran agama, adat, maupun ideologis. Sedankan etika, Hartanto mengutip Bertens (1993) Merupakan nilai moral yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku.
“Pancasila merupakan moral negara, yaitu moral yang berlaku bagi negara dan segenap warga negaranya” ungkapnya.
Lebih lanjut Hartanto, kemrosotan moral generasi muda yang terjadi saat ini salah satu faktornya karena salah pergaulan.
“Orang tua yang kurang perhatian, menyebabkan anak muda gampang terpengaruh mengikuti trend. Di sisi lain, tekanan ekonomi juga menyebabkan kurangnya pendidikan, termasuk budi pekerti dan agama. Globalisasi tidak dapat kita hindari. Globalisasi yang digadang mencirikan majunya zaman namun yang terjadi malah gombalisasi, bukan modernisasi tapi hedonisasi,” tukasnya.
Kepala Kesbang Kota, Sukamto berharap dengan diselenggarakannya diskusi “Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Bagi Pelajar” bisa memberi wawasan dan pencerahan kepada peserta.
“Pelajar adalah asset bangsa. Jika generasi mudanya baik, memiliki rasa cinta tanah air, maka bangsa ini akan maju,” tutupnya. (pr/ian)
Redaktur: Rizal