JAYAPURA – Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Mentri PP dan PA), Yohana Yambise terus melakukan gerilya dalam upaya mengurangi angka kekerasan terhadap perepuan dan anak di Indonesia. Setelah sebelumnya mengunjungi Kabupaten Biak Numfor untuk meresmikan BPKS dan P2TP2A serta menunjungi P2TP2A Kabupaten Jayapura, kini giliran Kota Jayapura yang dikunjungi Mentri Yohanna.
Dalam kunjungannnya ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Jayapura, Mentri Yohana menyikapi gedung P2TP2A yang masih tergabung dengan Kantor Walikota Jayapura. Sehingga ia pun meminta agar P2TP2A mendirikan gedung sendiri yang terpisah dengan kantor Walikota.
“Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman dan memberikan privasi kepada korban agar mereka tidak enggan untuk melapor karena privasi korban harus dilindungi. Selain itu harus tersedia juga ruang aman untuk korban, tempat bermain untuk anak, dan ruang konsultasi. P2TP2A juga harus menyediakan tenaga psikolog, dokter, polisi wanita (polwan) dan tenaga hukum untuk membantu korban,” demikian disampaikan Mentri Yohanna sebagaimana dalam keterangan pers yang diterima Jogjakartanews.com, Rabu (08/07/2015).
Lebih lanjut, Mentri kelahiran Manokrawi 1958 itu berpesan agar koordinasi antara kelembagaan/instansi terus diperkuat sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya ke depan untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tidak hanya itu, menurut Yohanna pemerintah juga akan memberikan dana dekonsentrasi untuk P2TP2A untuk mendukung upaya nyatanya dalam mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Karenanya, ia juga menghimbau agar kabupaten/kota yang belum mempunyai P2TP2A untuk segera dibentuk. (pr)
Redaktur: Aristianto Z.