JAKARTA – Sejatinya, tidak ada yang salah sesorang menekuni profesi sebagai driver ojek berbasis aplikasi yang kini tengah booming di Indonesia, Go-jek. Pendapat yang cukup menggiurkan ditambah minimnya lapangan kerja yang tersedia membuat Go-Jek tengah jadi pilihan. Lalu bagaimana jika mantan pemain Timnas Indonesia yang notabene termasuk pejuang negara di kancah internasional gabung jadi Driver Go-Jek?
Sebagaimana ramai diberitakan, eks pemain bertahan Tim Nasional Indonesia Anang Ma’ruf kini telah resmi menjadi bagian dari driver Go-Jek. Pemain yang pernah membela Klub Persebaya Surabaya kini akan menjalani hari-harinya sebagai driver Go-Jek meski konon Go-Jek hanya menjadi pekerjaan sampingan.
“Sebenarnya tidak ada masalah sih, profesi apapun itu pilihan. Tetapi masalahnya, ini eks pemain Timnas jadi bagi saya agak kurang pas aja,” terang salah seorang pecinta sepakbola Yogyakarta, Zulkifli saat dimintai komentar Jogjakartanews.com, Jum’at (04/09/2015).
“Mestinya pemerintah bisa lebih memberi perhatian pada atlet-atlet yang pernah berjuang demi negara, sehingga tidak perlu nyambi Go-Jek. Maksud saya atlet-atlet sebenarnya bisa diberikan ruang untuk misalnya dilibatkan dalam pembinaan bibit atlet sepakbola muda, yang sesuai passion dia, ini lebih baik. Saya yakin gak bakal nyambi Go-Jek tuh,” ujar Ghafur Abdul Haris, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Sementara, pengamat dari Jogja Soccer Nation. Hermawan F. Wahyudi menyebut bergabung Anang harus dijadikan cermin bagi pemerintah bahwa ternyata masih banyak atlet-atlet di Indonesia yang kurang diperhatikan.
“Ini saya pikir hanya contoh saja karena kebetulan Go-Jek lagi booming. Di tempat lain, saya yakin juga banyak atlet-atlet kita yang nyambi kemana-mana,” tegasnya.
“Jadi itu sebenarnya juga sindiran bagaimana ke depan, pemerintah lebih memperdulikan atlet-atletnya,” terang Hermawan. (ning)
Redaktur: Rizal