JAKARTA – Puluhan Massa dari Front Rakyat Bersatu (FRB) menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (29/12/2015). Mereka mendesak agar KPK berani menuntaskan kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Sumatera Utara (Sumut) dan segera memanggil M Prasetyo (MP) dan Surya Paloh (SP) terkait kasus tersebut.
“Pimpinan KPK saat ini seperti tidak memiliki keberanian dalam memberantas dugaan korupsi dana Bansos Sumut dan mengambil Alih Kasus ini dari Kejaksaan Agung,” tandas Fadli dalam orasi nya.
Dalam aksinya, FRB membawa tikus putih dalam kurungan untuk KPK sebagai simbolisasi agar pimpinan KPK yang baru, berani mengirim SP dan MP ke dalam kurungan penjara. Fadli menegaskan, keterlibatan SP dan MP sudah sangat jelas.
“Keterlibatan Prasetyo terlihat dari pengakuan istri Gatot, Evy Susanti yang memberikan sejumlah uang senilai USD20 ribu melalui mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella agar mau membantu mengamankan penanganan kasus Bansos Sumut di Kejaksaan Agung,” tukasnya.
Seharusnya, sambung dia, dari pengakuan terdakwa Evy dan Rio sudah bisa dijadikan bukti petunjuk untuk memulai penyelidikan. Ia mendesak KPK agar berani memeriksa SP dan MP karena diduga terlibat kasus dana bansos Sumut.
“Kami mendesak pimpinan KPK yang baru agar segera ambil alih kasus dana bansos Sumut yang ditangani Kejaksaan Agung dan tetapkan SP dan MP menjadi tersangka. Kepada Presiden Jokowi agar mencopot HM Prasetyo dari Jabatannya sebagai Jaksaan Agung RI” tegas Rizal.
Sehari sebelumnya aksi serupa juga digelar puluhan massa yang mengatasnamakan Masyarakat Anti Korupsi (JAMAK) di depan Gedung KPK Senin (28/12/2015), Massa membawa keranda mayat sebagai tanda mati suri nya KPK terhadap penanganan kasus Bansos Sumut yang diduga kuat melibatkan SP dan MP. (kt3)
Redaktur: Rizal