JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyatakan keprihatinannya terhadap kerusuhan yang terjadi dalam pembongkaran di kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Resistensi dari warga menunjukkan ada proses komunikasi yang buruk antara Pemkot Jakarta dengan warga. Pembongkaran itu kebijakan yang sangat sensitif, Pemkot Jakarta jangan sampai arogan dalam pendekatannya,” ujar Fadli Zon dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa (12/04/2016).
Fadli mempertanyakan apakah sudah ada tindakan yang adil yang diterima 4.929 jiwa atas penggusuran. Menurutnya, resistensi muncul karena pasti ada ketidakadilan dan komunikasi yang buruk. Penggusuran ini, kata dia, jelas melukai hati rakyat.
“Jika ada rencana relokasi, lantas apakah lingkungan barunya mendukung? Sekolahnya, pekerjaannya? Jangan sampai memunculkan permasalahan lain yang lebih kompleks. Tugas Pemkot menurunkan kemiskinan. Kalau begini bisa jadi bukan menggusur kemiskinan tapi menggusur rakyat miskin.” Tukasnya.
Dikatakan Fadli, cara-cara yang ditempuh oleh Pemkot DKI Jakarta dalam pembongkaran juga berlebihan. Dengan mengerahkan 4.218 aparat gabungan, sehingga warga pasti terintimidasi.
Fadli juga menekankan bahwa Pemkot Jakarta harus jelaskan secara detail nantinya akan dibangun apa di lokasi tersebut
“Harus dijelaskan pula secara gamblang akan dijadikan apa wilayah tersebut?Rencananya jangan ada yang ditutup tutupi,” tandasnya.
Fadli Zon juga menyatakan bahwa Kampung Luar Batang salah satu perkampungan tertua di Jakarta. Banyak dimensi budaya disana. Sehingga pemkot Jakarta seharusnya mengkaji lebih komprehensif.
“Jangan sampai ada situs budaya yang hancur dan warga yang terampas hak hak dasarnya atas pembongkaran ini,” pungkasnya. (kt3)
Redaktur: Rudi F