SLEMAN – Ketua Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Prof. Dr. Mahfud MD mengatakan, Indonesia merupakan salah satu kekuatan Islam di dunia. Bukan hanya karena mayoritas penduduknya beragama Islam, namun lebih kepada praktik keislaman yang mampu mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai Islam dibandingkan negara lain di dunia. Sehingga, kata dia, hal ini patut disyukuri.
”Indonesia bukan negara Islam, melainkan negara Islami yang menganut sifat-sifat Islamiyah,” tutur Mahfud saat memberikan ceramah dalam acara Buka Bersama (Bukber) KAHMI Majelis Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa (20/06/2017).
Mantan ketua Mahkamah Konsitusi (MK) ini menandaskan, sebagai salah satu organisasi yang bernafaskan Islam, KAHMI telah banyak memberikan kontribusi positif kepada bangsa Indonesia. Dia berharap dengan buka bersama ini, ke depan KAHMI DIY akan semakin bisa bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.
Selain Mahfud, sebagai pembicara dalam diskusi bertajuk “Ramadhan untuk Merajut Ukhuwah” adalah Prof . Dr. Amin Abdullah dan Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Amin Abdullah juga menilai Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka untuk menerima ajaran Islam. Namun demikian, kata dia, masih ada persoalan yang perlu dicari solusinya, yaitu adanya krisis ukhuwah (persatuan, red).
“ Krisis ukhuwah perlu dicari solusinya. Oleh karena itu, HMI dan KAHMI memiliki peran strategis dalam menjawab krisis persatuan itu, diantaranya dengan lebih mengkaji ayat-ayat sosial dari Qur’an ” ucap mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Sementara Koordinator Presidium KAHMI DIY, Dr. Khamim Zarkasih Putro, MA mengatakan, tema yang diusung dalam diskusi Buka Bersama KAHMI DIY tersebut diharapkan akan menjawab tantangan krisis ukhuwah.
“Masyarakat, ummat saat ini memang sedang krisis ukhuwah, sehingga momentum Ramadhan ini merupakan momentum strategis untuk membangun kembali ukhuwah itu. Ada tiga ukhuwah, yaitu; basariyah, wathoniyah, dan islamiyah,” kata Khamim.
Sementara Bupati Sleman, Sri Purnomo mengapresiasi terselenggaranya Bukber tersebut. Menurutnya, acara Bukber ini merupakan silaturahmi dan sinergi antara umaro (pemerintah, red), ulama, dan masyarakat yang penting sebagai modal sosial. Dikatakan Sri Purnomo, memang sudah seharusnya sinergitas tersebut perlu dijalankan melalui kolaborasi yang kritis.
“Sehingga umaro atau pemerintah mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat Sleman,” tukasnya. (kt 1)
Redaktur: Ja’faruddin