Sri Sultan HB X: Laut Selatan Gerbang Baru Yogyakarta

YOGYAKARTA  –  Budaya kemaritiman yang akan kembali dihidupkan kembali oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X (HB X) merupakan harapan baru bagi masyarakat Yogyakarta dalam meningkatkan kesejahteraannya. Menurut pengamat ekonomi pedesaan dankelautan, Supriyanto, SE, potensi laut selatan memang masih sangat mungkin dioptimalkan. Menurutnya apa yang menjadi visi misi Sri sultan bersama Sri Paduka KGPAA Pakualam X (PA X) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terkait pembangunan kemaritiman, adalah sesuatu yang tepat diterapkan di DIY saat ini.

“Pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat adalah gagasan berlian ngerso dhalem (Sri Sultan HB X). Saya sangat mendukung program unggulan beliau ini,” katanya, kepada jogjakartanews.com, Rabu (11/10/2017).

Dikatakan Supriyanto sebagai masukan, ke depan Pemda DIY perlu melakukan tata kelola kawasan halaman DIY dari selatan agar bisa mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan  dan perikanan. Tak kalah penting menurut Supriyanto adalah bagaimana meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan serta memelihara daya dukung kualitas lingkungan kelautan serta perikanan.

“Saya optimis visi-misi ngerso dhalem bersama Sri Paduka bisa diwujudkan ke depan,” ujar penggagas pusat studi Bhumi Atala Dwipa ini.

Sebelumnya, Sri Sultan HBX menuturkan, sektor kemaritiman akan dijadikan sebagai kekuatan baru untuk mensejahterakan masyarakat DIY. Hal itu diungkapkan Sri Sultan usai melaksanakan prosesi pelantikan sebagai Gubernur bersama Sri Paduka PA X sebagai Wakil Gubernur DIY Periode 2017-2022, di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo, kemarin (10/10/2017)

Sri sultan menuturkan, meskipun penetapan, namun sebagai Gubernur yang baru dilantik, ia tetap berkewajiban menyampaikan visi misi di DPRD DIY nantinya. Menurutnya, visi misi disampaikan paling lambat empat belas hari setelah pelantikan. Terkait visi-misi, Sri Sultan ke depan akan lebih mengoptimalkan sektor kemaritiman.

“Kami akan mulai membangun sektor kemaritiman sebagai kekuatan baru Jogja (Yogyakarta, red). Bahwa Jogja ini sekarang pintunya menghadap ke selatan dalam arti memprioritaskan samudera Indonesia, samudera Hindia bisa menjadi kekuatan baru bagi masyarakat Jogja,” tuturnya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Dikatakan  Sri Sultan, Yogyakarta  tidak memiliki geografis yang luas, sehingga sektor kelautan akan menjadi kekuatan baru, karena memiliki kawasan pesisir di Pantai Selatan.

“Sesuai dengan strategi maritim kita garap pengembangan bahari,” ucap Sri Sultan.

Kedepan, menurut Sri Sultan, kawasan Pantai Selatan tidak hanya dijadikan lokasi pendaratan kapal, karena masyarakat Jawa adalah masyarakat egaliter, yang tidak hanya mampu bercocok tanam sebagai keahlian yang dimiliki. Akan tetapi, Sambung Sri Sultan, bagaimana masyarakat Yogyakarta mampu berbudaya maritim,

“Karena negara kita disatukan lautan. Jadi, budaya maritim itu sudah ada sebagai dasar filosofi atau budaya masyarakat di Jawa. Saya kira itu perlu dibangkitkan kembali,” tutupnya. (kt1)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com