Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia Dibangkitkan Kembali Marhaenis Yogyakarta

YOGYAKARTA – Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI) akan dibangkitkan kembali oleh kalangan sarjana Marhaenis Yogyakarta. Organisasi yang terbentuk tahun 1963 ini ‘mati suri’ sejak setahun pertama berdiri setelah melawan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Salah satu penggagas revitalisasi ISRI, Agus Subagyo mengatakan ISRI dibentuk melalui Kongres pertamanya  pada 8-13 Januari 1964 di Jakarta. Saat itu, kata dia, Presiden Soekarno memberikan sambutan tertulis tertanggal 6 Januari 1964.

“Begitu terbentuk ISRI melawan PKI, sehingga kemudian aktivitasnya terhenti sampai kemarin. Hari ini kita bangkitkan lagi,” kata Agus dalam acara Deklarasi Revitalisasi ISRI di Wisma Melati Jl. Pakel Baru 34 A,  Sabtu (11/11/2017) siang.

Pentingnya sarjana berjiwa marhaenis membangkitkan kembali ISRI menurut Agus karena tujuan ISRI masih sangat relevan dengan konteks jaman sekarang. Terbentuknya ISRI, kata dia, bertujuan mempersatukan potensi sarjana dalam barisan perjuangan bersama untuk membangun bangsa dan membawa arah intelektual kebangsaan yang berpegang pada Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,  

“Bahwa tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Jalas dalam hal ini peran ISRI sangat diperlukan,” ujar tokoh Marhaen DIY ini.

Ditekankan Agus, Pancasila sebagai dasar negara dan suatu pedoman hidup harus senantiasa dijaga dan dipertahankan dengan perinsip Tri Sakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Sementara, Prof Dr. Wuryadi yang didaulat sebagai pelindung ISRI, dalam sambutannya mengatakan dibangkitkannya ISRI harus benar-benar memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia untuk menjawab tantangan jaman. Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berharap agar ISRI ke depan menjadi penyatu potensi sarjana Indonesia untuk mewujudkan cita-cita besar Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Seokarno,

“ISRI harus menjadi pemersatu potensi sarjana Indonesia untuk keadilan, pendidikan rakyat, kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat. Isri harus senantiasa menjaga persatuan, kedaulatan, dan perdamaian. Itulah amanat Bung Karno yang harus dipegang teguh,” pesan Prof Wuryadi yang dewan penasihat Keluarga Besar Marhaenis DIY.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Wuryadi membacakan ikrar Revitalisasi ISRI yang diikuti oleh pengurus pusat ISRI baru yang hadir. (kt1)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com