BANTUL – Persatuan Sepak Bola Tentara Nasional Indonesia (PS TNI) kini berubah nama menjadi PS TNI- Rakyat (PS TIRA) Bantul. Hal itu diungkapkan oleh Inspektorat Jenderal TNI, Letjen TNI, Dodik Wijarnarko, S.H. saat meninjau langsung calon homebase PS TIRA di Kusuma Home Stay, Jl. Parangtritis, KM 6.5 Sewon Bantul Yogyakarta, Kamis (18/01/2018) siang.
“PS TNI kini menjadi PS TNI -Rakyat yang disingkat PS TIRA. Karena (homebase) di Bantul, maka namanya PS TIRA Bantul,” tutur Letjen Dodik.
Inspektorat Jenderal TNI juga mengungkapkan, komposisi pemain PS TIRA Bantul nantinya akan mengakomodir pemain dari kalangan rakyat sipil. Komposisi pemain, kata dia, 70 persen adalah tentara yang berasal dari TNI Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Laut (AL).
“Sedangkan 30 persennya, akan mengakomodir pemain dari kalangan sipil. Pimpinan TNI berpikir bahwa kalau ada anak-anak muda yang berprestasi di bidang olahraga sepak bola akan ditawarkan masuk jadi tantara dan bisa bermain di PS TNI,” kata Letjen Dodik.
Mantan Kapus POM TNI ini menyebutkan, club sepak bola Indonesia yang pemainnya didominasi anggota TNI adalah PSM Medan, yang menurutnya hampir 80%.
Dikatakan Letjen Dodik, dasar kebijakan pimpinan TNI yang akan memasukkan pemain sepak bola berprestasi menjadi anggota TNI, karena memandang masa depan pemain sepak bola harus lebih diperhatikan. Menjadi pemain-pemain nasional, kata dia, adalah hal yang membanggakan,
“Tetapi setelah tidak menjadi pemain nasional, banyak yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Oleh karenanya Dandim, Danramil juga ikut mengamati juga, kalau ada pemain bagus di Bantul ini kita masukkan menjadi tentara, lalu bermain di PS TIRA,” tandas Letjen Dodik.
Selain itu, Letjen Dodik menilai sepak bola di liga 2 dan 1 sudah menjadi komoditas bisnis, sehingga disitu ditata dengan tata kelola bisnis, demikian juga dengan PS TIRA nantinya,
“Nanti manajemen akan datang dan berkomunikasi dengan pemangku stadion, akan berkomunikasi dengan Pemda berkaitan dengan tata cara, misalnya nanti bagaimana menjual tiket, bagaimana perpajakan dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya supporter yang bagus dan pertandingan yang berkualitas akan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Bantul,” imbuhnya.
Setelah meninjau langsung lokasi homebase, Stadion Sultan Agung maupun sarana pendukung termasuk lapangan latihan yang diwacanakan di Lapangan Dwi Windu, Letjen Dodik menilai semuanya sudah sesuai standar PSSI.
“Kami berharap masyarakat menerima PS TIRA Bantul menjadi keluarga Bantul. Kalau satu tahun ini kita lihat Bantul sudah bisa menyatu dengan PS TIRA Bantul-nya, mungkin kita akan bikin homebase tetap di sini. Tapi kalau nanti PS Bantul (PERSIBA) sendiri masuk liga 1 maka kita akan pindah,” pungkas Inspektorat Jenderal TNI, Letjen TNI, Dodik Wijarnarko, S.H.
Sekadar informasi, kunjungan Inspektorat Jenderal TNI tersebut disambut langsung oleh Bupati Bantul, Drs. H. Suharsono dan jajaran Pemkab Bantul. Turut hadir mendampingi Inspektorat Jenderal TNI dalam kunjungannya, Kasrem 072/Pmk Kolonel Inf. Ida Bagus Surya; Kasipers Rem 072/Pmk, Kolonel Subandi; Dandim 0729/Bantul, Letkol. Inf. Yuswanto; Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan dan Asprov PSSI DIY Bambang Kuncoro beserta jajarannya. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin. AS