YOGYAKARTA – mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan kunjungan Joko Widodo dalam acara milad satu abad Madrasah Mu’allimin – Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (6/12/2018), bukan agenda kampanye Pemilihan Presiden.
Ditegaskan Buya Syafii, meski dalam masa kampanye, bahwa kapasitas Jokowi dalam kegiatan itu adalah sebagai Presiden RI.
“Yang datang presiden jadi boleh, kalau calon presiden tidak boleh. Aturan Bawaslu seperti itu,” ujarnya.
Dikatakan Buya Syafii, Jokowi adalah presiden RI pertama yang mengunjungi Madrasah Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah. Kehadiran Jokowi, kata dia, merupakan wujud kepedulian kepala negara terhadap madrasah Muhammadiyah.
“Ada orang-orang yang menganggap Presiden kurang perhatian terhadap Islam. Hentikanlah cara-cara yang seperti itu,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan, baik secara pribadi maupun sebagai Kepala Negara mengaku senang karena dapat hadir dalam peringatan milad satu abad sekolah kader Muhammadiyah ini,
“Saya lihat cerah semuanya, optimistis semuanya,” katanya diiringi sorak-sorai siswa-siswi yang hadir di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah,
“Saya senang sekali karena sebagai Kepala Negara saya bisa hadir disini. Saya ucapkan selamat milad yang ke satu abad Madrasah Mu’allimin – Mu’allimaat di Jogja ini,” katanya.
Milad satu abad Madrasah Mu’allimin – Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Sejumlah Menteri yang turut mendampingi Presiden Jokowi antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga meresmikan prasasti 1 abad Madrasah Mu’allimin – Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. (kt1)
Redaktur: Faisal