Ikuti Festival Indonesia di Rusia, DIY Targetkan Bisa Eksport Produk Lokal

YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta kembali berpartisipasi dalam event internasional, festival Indonesia di Rusia.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Rusia, M. Wahid Supriyadi mengatakan, untuk keempat kalinya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow, Rusia akan menggelar Festival Indonensia. Festival ini rencananya akan diselenggarakan pada 2-4 Agustus 2019 mendatang di Taman Krasnaya Presnya,

“Rencananya, pelaksanaan tahun ini akan lebih besar dan meriah. Dan seluruh provinsi di Jawa, termasuk DIY sudah mengkonfirmasi akan ikut serta,” katanya usai kunjungan menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (04/03/2019 di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta.

Menurutnya, sejak awal, peserta festival memang menyasar pada pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dijelaskan Wahyu, dari tahun ke tahun, peserta maupun pengunjung Festival Indonesia semakin banyak.

Pada tahun pertama, hanya sekitar 30 pengusaha yang ikut, tapi jumlahnya kemudian meningkat menjadi 70 di tahun berikutnya, dan terus bertambah. Jumlah pengunjung 2016 lalu sekitar 68ribu pengunjung, pada 2017 naik menjadi jadi 91 ribu dan 2018 naik 135 ribu orang,

“Karena itu tahun ini target kami di angka 140rb pengunjung. Rencananya kami pun menyediakan 100 stan,” katanya dikutip dari keterangan pers humas Pemda DIY.

Wahyu mengungkapkan, dari tahun ke tahun, workshop dan pertunjukan wayang kulit menjadi yang terfavorit. Selain pameran dan pertunjukan budaya pada festival, KBRI juga akan menyelenggarakan forum bisnis dalam satu hari penuh, yakni pada 1 Agustus 2019. Forum bisnis ini menjadi ajang para pengusaha untuk mempertontonkan prospek kerja sama bisnis dan perekonomian bagi mereka,

“Kami maunya tidak lagi hanya sekedar jual produk dan habis terjual. Tapi bagaimana keberlanjutannya, karena itu kami adakan forum bisnis. Kami juga mengharuskan pengusaha yang ikut tahun ini harus mencari buyer dulu sebelum berangkat, merintis prospek ke depan,” paparnya.

KBRI di Moskow, kata Wahyu, akan membantu rencana program sister province yang dirintis DIY dengan Kazan, ibukota negara bagian Tatarstan. Kota ini merupakan kota terbesar di Rusia yang menjadi pusat industri, perdagangan, dan budaya. Kazan pun menjadi wilayah yang paling maju, dengan mayoritas warganya muslim,

“Kedatangan kami ini punya tujuan utama mengundang Gubernur DIY untuk kembali mengikuti Festival Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Drs. Arief Hidayat yang turut mendampingi Sri Sultan saat pertemuan berlangsung mengatakan, DIY memang telah berencana ikut serta dalam Festival Indonesia di Rusia tahun ini,

“Kami juga menyasar kerja sama di bidang industri, seperti industri elektronik skala kecil. Dan untuk Festival Indonesia sendiri, yang jelas keikutsertaan DIY bukan hanya sekedar datang dan berjualan, tapi juga membangun prospek ekspor produk kita seperti kopi dan kerajinan untuk ke depannya,” tukasnya.

Selain mengikuti Festival, DIY juga berencana kunjungan ke Kazan, untuk melakukan penjajakan kerjasama, terutama untuk tata kota heritage,

“Mereka sudah ada kerja sama pengelolaan dengan UNESCO. Dan kita di Yogyakarta, kawasan Malioboro itu yang direncanakan akan juga menggunakan konsepnya UNESCO,” ungkapnya.

Menurut Arief potensi rusia untuk menjadi mitra strategis Indonesia, termasuk DIY, sangat besar terutama dibidang pariwisata,

“Meski jumlah wisatawan asal Rusia ke DIY bukan yang terbesar, kata dia, tetapi lama tinggal para wisatawan Rusia di DIY menjadi yang terbesar,” pungkasnya. (kt1)

Redaktur: Faisal

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com