YOGYAKARTA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulaksumur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dan menjalin kerukunan usai perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Bulaksumur, Arief Muhammad mengatakan konflik yang terjadi selama ini adalah bagian dari konflik elit politik yang terlibat dalam Pemilu 2019,
“Jangan sampai rakyat dikorbankan, rakyat saling berseteru satu sama lain, sementara ada elit politik yang mendapat keuntungan dari konflik ini. Padahal setelah proses pemilu ini usai, rakyat tetap menghadapi realitas kehidupan sehari-hari bahkan bisa mendapat imbas negatif dari konflik politik yang terjadi,” kata Arief dalam keteangan Pers di bilangan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (25/05/2019).
Ditandaskan Arief, setiap perjuangan rakyat semestinya untuk menegaskan kedaulatan, meraih kesejahteraan dan keadilan untuk rakyat itu sendiri,
“Bukan sama sekali sekedar membela dan melayani kepentingan elit politik,” tegasnya.
Arief mendesak kedua Pasangan Calon, baik Joko Widodo-Maaruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno untuk bertemu, merajut kembali hubungan persaudaraan dan kerukunan. Ia juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk berbesar hati menghormati hasil Pemilu 2019,
“Apabila ada keberatan, terutama bagi pihak yang menduga menemukan terjadinya kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif, kami mendorong agar bersikap ksatria dengan segera membuktikannya melalui mekanisme yang konstitusional agar didapat kejelasan dan menghindari prasangka berkembang di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Terkait aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Kantor Bawaslu RI Jakarta pada 21 dan 22 Mei yang lalu, Arief memandang demontrasi yang terjadi sebagai proses penyampaian pendapat merupakan hak seluruh warga negara yang harus dihormati.
Namun demikian, Arief mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam demonstrasi patut behati-hati terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan keruhnya suasana untuk mengganggu kondusifitas negara,
“Kami mengajak pihak yang terlibat, untuk menjaga kedamaian, menghindari penggunaan kekerasan, dan mencegah timbulnya provokasi. Mari tetap menjaga keamanan dan turut serta menjaga fasilitas publik yang ada,” imbau Arief.
Arief juga mendesak rezim dan aparat keamanan untuk bertindak adil dan profesional dalam menangani demonstrasi dan memulihkan kondusifitas,
“Kami menghimbau agar aparat mengutamakan pendekatan persuasif. Menolak kebijakan inkonstitusional dari pemerintah dalam menangani demonstrasi. Kami mendesak pemerintah untuk tetap mengutamakan kebebasan, hak asasi manusia, serta menghindari cara-cara yang cenderung berwatak otoriter,” tandasnya.
Arief berharap para tokoh politik, pemimpin bangsa, cendekiawan, ulama, dan tokoh masyarakat untuk duduk bersama dengan pikiran dan hati yang jernih untuk mencari solusi bagi bangsa ini,
“Kami berharap dapat tercipta poros persatuan yang menurunkan tensi politik dan menggalang kembali kerukunan bangsa,” pungkas Arief Muhammad. (kt1)
Redaktur: Ja’faruddin. AS