Calonkan Diri Sebagai Ketua DPRD, Fokki Usung Visi Misi Membangun Kota Yogyakarta BerPancasila dan Berkebudayaan

YOGYAKARTA – Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) mendapatkan kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta. Sesuai aturan peraturan Undang-Undangan maka PDIP mendapatkan posisi Ketua DPRD Kota Yogyakarta,

Selain itu, di internal PDIP sendiri diatur untuk mekanisme pencalonan pimpinan dewan.

Halitu diungkapkan Antonius Fokki Ardiyanto SIP, anggota DPRD sekaligus anggota DPRD terpilih Pemilu 2019. Menurutnya, sesuai dengan Peraturan Partai dan instruksi DPP Partai, dimana pada point pokoknya adalah DPC Partai mengajukan 3 nama ke DPP Partai untuk diusulkan menjadi pimpinan dewan,

“Maka saya Antonius Fokki Ardiyanto SIP akan mendaftarkan diri melalui DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta untuk diusulkan sebagai salah satu calon yang diajukan ke DPP Partai,” katanya dalam keterangan pers tertulis, belum lama ini.

Dijelaskan Fokki, Pencalonan dirinya berdasarkan adanya aspirasi yang berkembang di beberapa Pengurus Anak Cabang (pengurus kecamatan) diantaranya Tegalrejo, Gondokusuman, dan  Mergangsan agar dirinya bersedia dicalonkan sebagai Ketua DPRD Kota Yogyakarta periode 2019-2024,

Dalam perjalanan menjadi Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Fokki mengusung Visi-Misi membangun Kota Yogyakarta yang Ber-Pancasila dan Berkebudayaan sesuai fungsi DPRD yaitu pengawasan, budgeting dan pembentukan perda serta fungsi representatif sebagai wakil rakyat. 

“Disamping itu juga ada banyak PR (pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan yaitu propemperda dan pembahasan APBD 2020 serta pembentukan Alkap yang akan menjadi prioritas kami,” ujarnya. 

Fokki juga menyoroti permasalahan intoleransi yang semakin meningkat dimana menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik), DIY didalamnya juga termasuk Kota Yogyakarta adalah daerah yang toleransi kehidupan beragama semakin menurun,

“Ini juga yang menjadi motivasi kami nanti sebagai Ketua DPRD artinya. Siap pasang badan bila di Kota Yogyakarta ada persoalan intoleransi yang mengancam harmoni kehidupan sosial di masyarakat,” tegasnya.

PR besar lainnya yang akan menjadi fokus Fokki untuk diatasi adalah ketimpangan sosial (gini ratio) yang tinggi antara si kaya dan si miskin di Kota Yogyakarta,

“Walaupun ada pembenaran bahwa meski berpenghasilan rendah tapi bahagia, itu bukan menjadi sebuah alasan bagi kita sebagai unsur pemerintah daerah untuk melalaikan tanggung jawab kita. Maka mengatasi ketimpangan sosial ini juga akan menjadi prioritas sebagai Ketua DPRD Kota Yogyakarta bila dipercaya sebagai petugas partai oleh DPP Partai,” pungkas Fokki. (kt1) 

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com