Dianiaya 50 Orang Gesit Masuk ICU, Tokoh Pemuda dan Keluarga Dukung Polisi Usut Tuntas Dalang Pelaku

SLEMAN – Nahas menimpa Gesit Setiawan (40), Warga Kadipaten Wetan, Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta. Pasalnya, ia dikeroyok sekelompok orang hingga babak belur di Lapangan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Senin (30/11/2020) sore.

Diduga pelaku pengeroyokan yang diperkirakan 50 orang adalah para supporter sebuah club spak bola lokal. Akibatnya Gesit atau yang juga disapa Toro mengalami sejumlah luka-luka serius di sekujur tubuhnya.

Terdapat lebam dan bengkak pada kepala bagian belakang, luka memar dan bengkak pada pelipis sebelah kanan. Telinga sebelah kanan juga mengalami lebam, bengkak dan mengeluarkan darah.

Tak kalah parah, akibat dipukuli massa, kedua mata Toro lebam biru dan tidak bisa untuk melihat, hidung mengeluarkan darah, bibir bengkak dan mengeluarkan darah, dagu dan pelipis luka sobek.

Akibat luka-luka tersebut, Toro harus dirawat di ICU Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Menurut rekan Korban, RM. Jefferson Lanang Haryo Prakoso yang sempat menjenguk korban ke rumah sakit, kondisi korban hingga Selasa (01/12/2020) masih dalam perawatan intensif dokter.

Lanang yang juga tokoh pemuda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengungkapkan, dalam kondisi perawatan medis, korban belum bisa menceritakan dengan detail kronologi kejadian,

“Kalau dari keterangan Mas Gesit langsung, meski tidak detil, menurut saya Mas Gesit ini korban salah sasaran. Karena beliau tidak masuk dalam jaringan supporter bola, namun dianggap bagian dari supporter bola lain yang menjadi lawan para pelaku pengeroyokan,” tutur Lanang  kepada wartawan, Senin (01/12/2020).

Namun demikian, menurut Lanang, korban sudah melapor ke Polres Sleman, melalui Kakak Kandungnya. Lanang menandaskan, keluarga korban mendukung Polres Sleman untuk mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut,

“Apapun itu faktanya Mas Gesit adalah korban yang dirugikan. Kami berharap kasus ini segera diusut tuntas dan dalang pelaku harus diberi hukuman,” tegas Lanang.

Lanang dan pihak keluarga korban percaya bahwa Polres Sleman professional dan berintegritas, sehingga akan mengusut perkara hingga tuntas.

“Kami percaya Polres Sleman yang juga selama ini sudah menjadi mitra masyarakat, termasuk mitra organisasi pemuda, sangat professional. Kami siap mendukung langkah kepolisian untuk menuntaskan kasus yang dialami saudara saya ini, agar kasus kekerasan, penganiayaan dan main hakim sendiri di Sleman bisa ditekan,” tegas Tokoh Muda dari Kraton Yogyakarta yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polres Sleman terkait kasus yang menimpa Gesit. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan petugas berwenang. (pr1)

Redaktur: Hamzah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com