Dusun Cageran Tamanmartani Kalasan Dikembangkan Sebagai Desa Energi

YOGYAKARTA – Dewan Energi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (DEM UGM) mengembangkan program pemberdayaan desa binaan berupa desa energi di Dusun Cageran, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Ketua DEM UGM, Melchior Raka Daksattama mengatakan pemberdayaan Desa Energi memiliki visi untuk mewujudkan percontohan desa tangguh energi di Indonesia dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada. Tim pemberdayaan desa yang merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas yang ada di UGM bekerjasama dengan Departemen Sosiologi UGM, Pusat Studi Energi UGM, dan Andromeda,  berupaya membangun peryanian berkelanjutan berbasis energi baru terbarukan bersama dengan masyarakat desa. 
 
“Fokus utama pemberdayaan desa ini adalah pemanfaatan teknologi hybrid energi baru terbarukan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak dan produksi pupuk lokal berkualitas. Program ini dijalankan sebagai upaya mewujudkan sustainable agriculture melalui pemanfaatan kotoran sapi di Desa Tamanmartani dengan berbasis pada energi biomassa dan energi surya,” paparnya,.
 
Adapun energi biomassa didapatkan dari limbah kotoran ternak di kandang bersama Dusun Cageran. Sementara energi surya didapatkan dengan menggunakan panel surya di atap kandang bersama. Limbah kotoran ternak ini nantinya akan ditampung di dalam biodigester dan digunakan untuk memproduksi gas metana serta pupuk cair. Lalu gas metana akan diolah bersamaan dengan Energi dari matahari untuk menyalakan water heater dan memproduksi air panas untuk pakan ternak sementara. Di sisi lain, pupuk cair yang dihasilkan akan digunakan untuk pendapatan warga.
 
Melchior menuturkan Dusun Cageran dipilih menjadi fokus dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa Energi (PDE) DEM UGM karena memiliki banyak potensi dari segi energi, mulai dari peternakan, pertanian, hingga peralatan. Ternak di Dusun Cageran terintegrasi dalam satu kandang bersama yang di dalamnya terdapat 77 ekor sapi. Di kandang bersama ini terdapat instalasi biodigester, alat yang dapat mengubah kotoran sapi menjadi biogas dan bio slurry. 
 
“Dulunya, biogas dimanfaatkan warga untuk memanaskan air sebagai campuran pakan ternak, sementara bio slurry belum dimanfaatkan secara maksimal. Sayangnya, pengelolaan biodigester terhenti sejak dua tahun lalu sehingga warga berhenti mendapatkan manfaat,” ungkapnya.
 
Selain itu, lanjutnya, di Cageran memiliki potensi lain berupa panel surya dan mikrohidro. Namun, kedua alat ini sudah lama terbengkalai sehingga butuh banyak perbaikan. 
 
Sementara, dari kondisi sosial masyarakatnya juga berpotensi karena masyarakatnya sangat suportif, komunikatif, dan kooperatif. Di dusun ini terdapat kelembagaan yang mengurusi kandang bersama, tetapi karena permasalahan manajerial, kelembagaan ini menjadi kurang efektif.
 
Lebih lanjut Melchior menyampaikan program unggulan yang dikembangkan terbagi dalam tiga fokus yakni sosial masyarakat, teknis dan publikasi. Beberapa program yang dijalankan dari tim sosial masyarakat yakni sosialisasi program, edukasi, menyusun sistem manajerial, dan organisasi dari kelompok kandang bersama. Pada tanggal 29 Agustus 2021, tim sosialisasi telah berhasil melaksanakan program sosialisasi dan edukasi yang pertama. Program yang akan dijalankan selanjutnya adalah diskusi bersama kelompok kandang bersama untuk pembahasan managerial kelompok.
 
Sedangkan tim teknis telah berhasil melaksanakan optimalisasi pembangkit biodigester yang ada. Pada tanggal 2 Oktober 2021, telah dilaksanakan simbolisasi pemasukan kotoran ternak dalam biodigester untuk pertama kalinya bersama dengan kelompok masyarakat ternak. Untuk program yang akan dilakukan selanjutnya adalah reinstalasi panel surya. 
 
Sementara untuk menyebarluaskan program yang telah dilaksanakan dan yang akan berjalan, tim publikasi telah melaksanakan publikasi ke media sosial dari desa energi DEM UGM di Instagram dengan username @desaenergi dan linkedin Desa Energi. Publikasi yang akan dilaksanakan selanjutnya adalah pembuatan podcast dalam bentuk video yang akan di publish juga di instagram @desaenergi. Sampai saat ini tim publikasi telah mempublikasikan after report program, after movie, infografis mengenai desa, serta pembuatan short report yang berisi tentang kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan di bulan Agustus hingga Oktober. 
 
Melchior memaparkan rencana keberlanjutan dari program Desa Binaan ini berupa pembentukan Komunitas Srawung Energi yang bertujuan untuk melanjutkan program yang telah dilakukan di kandang bersama. Hal tersebut diwujudkan dalam pembentukan mekanisme manajerial antar masyarakat yang terlibat dalam komunitas sehingga terdapat adanya pembagian tugas yang jelas. 
 
Mereka juga berencana menjadikan Dusun Cageran sebagai sebuah dusun wisata edupark yang dapat dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Konsep desa wisata akan digunakan sebagai suatu tempat untuk menunjang sarana pembelajaran energi bagi masyarakat desa sendiri maupun masyarakat luar sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan citra Dusun Cageran sebagai sebuah desa energi. (pr/kt1)
 
Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com