Program Rajutan SiBakul Raih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN RB

YOGYAKARTA  – Program Rajutan SiBakul Jogja (Cara Jitu Usaha Tangguh dengan Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha) yang diinisiasi Dinas Koperasi dan UKM DIY berhasil meraih  Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN-RB. 

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan,  inovasi SiBakul Jogja tak lepas dari budaya Satriya, yang selalu diyakini sebagai filosofi bekerja setiap ASN di Pemda DIY,

“Sebagaimana ada corporate culture, di Pemda (DIY) juga ada government culture yakni Satriya. Ini tidak hanya sekadar slogan, namun juga diukur dengan indikasi kerja utama. Per triwulan, 3 bulan sekali, kami akan nilai kinerja OPD DIY dan akan berikan rapornya,” tutur Sri Sultan, seusai menerima Piagam penghargaan yang secara simbolis dilakukan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo secara daring, Selasa (09/11/2021) siang.

Sri Sultan menghadiri agenda penyerahan penghargaan tersebut dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, didampingi Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY (Kadisko UKM DIY) Srie Nurkyatsiwi, dan Kepala Biro Organisasi Setda DIY Ana Widyawati.

Menurut Sri Sultan, setiap tahunnya, OPD DIY diwajibkan merancang satu program inovasi kebijakan sesuai dengan tupoksi masing-masing. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa membuat semua rapor OPD tidak ada merahnya,

“Kuncinya untuk perubahan adalah inisiatif. Kalau tidak ada yang mengambil inisiatif, tidak akan pernah berubah. Saat ini, nilai OPD itu hanya biru dan hijau. Kalau biru baik sekali, kalau hijau itu baik,” ungkap sri Sultan.

Sri Sultan menjelaskan, Pemda DIY tengah berupaya untuk memaknai perkembangan predikat AA atas SAKIP yang telah diperoleh 11 kali berturut-turut dengan meningkatkan integrasi pengawasan tingkat desa. Saat ini, kata Sri Sultan, Pemda DIY sedang merancang reformasi terbatas di tingkat desa, dimana Lurah, masyarakat, dan badan desa nantinya akan bersama melakukan pengawasan.

“Akan dilakukan perjanjian juga dengan Pemda, supaya tidak menyalahgunakan pakta integritas. Dengan diraihnya penghargaan Top 45 Inovasi Publik, Sri Sultan berharap semakin banyak lahirnya inovasi-inovasi kerja di lingkungan Pemda DIY. “Dengan demikian, prinsip Satriya akan semakin dapat dimaknai tak hanya sekadar kata-kata atau slogan belaka,” jelas Sri Sultan.

Berkaitan dengan pengembangan SiBakul Jogja sebagai sebuah inovasi kebijakan publik, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY (Kadisko UKM DIY), Srie Nutkyatsiwi mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan pengelompokkan UMKM berdasar kualitas produk dan SDM yang mengelolanya,

“Setiap UKM akan kita berikan klasifikasi kelasnya, sehingga akan diketahui pendampingan yang tepat akan seperti apa,” ujarnya.

Siwi, menambahkan bahwa SiBakul adalah sebuah sistem pembinaan yang sudah ada tingkatan klasternya. Ada data klasifikasinya dari mulai aspek produksi, tenaga kerja, pembiayaan, teknologi, dan marketing digitalnya,

“Dari sana akan dikelompokkan klasternya dan sudah kita dekatkan dengan kurikulum yang sudah kita susun. Jadi kalau kita intervensi bisa tepat sasaran,” jelasnya. 

Dalam melakukan pembinaan, Siwi mengaku pembinaan yang dilakukan meliputi proses hulu hingga hilir. “Seluruh fasilitas yang diberikan Pemda DIY harus melalui Disko UKM harus menjadi mitra SiBakul agar bisa dilihat perkembangannya. Ternyata dengan adanya pandemi Covid-19, UKM mengalami kontraksi, hampir 60% di awal mengalami kontraksi dari sisi pemasarannya. Sehingga dibangunlah sebuah market hub,” jelasnya.

Untuk bisa masuk ke dalam market hub, UKM DIY harus lolos kurasi dari Disko UKM DIY. Dari sekitar 300.000 yang gabung SiBakul, tidak semua masuk ke market hub. Jumlah yang mendaftar sudah 4-5 ribu, yang lolos sekitar 2ribu yang lolos kurasi,

“Namun bukan berarti yang lolos kurasi diabaikan, tetap kita lakukan pendampingan baik on class ataupun coaching, dengan memanfaatkan anggaran Pemda DIY baik Dais maupun non-Dais,” tambahnya.

Dikatakan Siwi, sejak 2020, Pemda DIY telah memberikan stimulus kepada UKM DIY dengan memberikan ongkos kirim. Tahun 2022 masih akan dilakukan tentunya dengan evaluasi,

“SiBakul juga kita lakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusianya, kita kerja sama peningkatakan pelatihan dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), jadi selain kualitasnya produknya meningkat SDM-nya juga,” urainya.

Ke depan, Siwi berharap agar Disko UKM dapat melakukan kurasi online untuk efisiensi waktu. “Apalagi sekarang karena PP No.7, 40% belanja pemerintah itu untuk UKM, jadi kita sekarang pemebahan dulu di UKMnya, juga on boarding dulu. Kita kemas SiBakul untuk bisa masuk marketplace. Namun memang ini membutuhkan komitmen bersama,” tukasnya.

Siwi menegaskan bahwa SiBakul adalah milik bersama, terciptanya sinergi menjadi kunci keberhasilan peningkatan kualitas UKM DIY. “Manfaatkan apa yang ada di SiBakul DIY. Kita akan terus berbenah, sejauh mana pemerintah dapat berperan dalam peningkatan kualitas UKM DIY,” tutup Siwi.

Ia mengakui bahwa upaya peningkatan UKM DIY tak hanya lantas berhenti setelah meraih predikat TOP 45 Inovasi Publik. “Tahun pertama ini meraih Top 45, ke depan targetnya bisa mencapai predikat Outstanding yang notabene merupakan 5 besar terbaik nasional,” pungkas Siwi. 

Piagam penghargaan telah diterima Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan penyerahan secara simbolis dilakukan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo secara daring, Selasa (09/11) siang.

Dalam acara penyerahan penghargaan  di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sri Sultan didampingi Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono, Kadisko UKM DIY Srie Nurkyatsiwi, dan Kepala Biro Organisasi Setda DIY Ana Widyawati. (pr/kt1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com