YOGYAKARTA – Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi M.A meminta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Yogyakarta turut berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta,
“Permasalahan di kota Yogyakarta merupakan masalah bersama sehingga perlu peran serta masyarakat, termasuk dari KAHMI,” kata Heroe saat mengadiri Pelantikan Pengurus Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Yogyakarta Periode 2021-2026, Senin (29/11/2021) di Di Gedung Bima kompleks Balai kota Yogyakarta.
Heroe yang juga Dewan Penasehat MD Kahmi Kota Yogyakarta, mengungkapkan, permasalahan yang segera diatasi pada masa pandemi Covid-19 ini menurutnya adalah pemulihan ekonomi,
“Menurunnya kasus covid 19 yang sebagian orang menyimpulkan kembalinya kestabilan ekonomi, namun pada kenyataannya tidak begitu. Karena itu pemulihan ekonomi sosial perlu dilakukan untuk kestabilan kembali pendapatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan partisipasi masyarakat, termasuk dari KAHMI,” kata Heroe yang juga menjadi keynote speaker dalam Sarasehan ‘Peran Kahmi Dalam Recovery Dan Adaptasi Ekonomi Ummat’ yang merupakan serangkaian acara pelantikan tersebut.
Sementara itu, Koordinator Presedium (Korpres) MD KAHMI Kota Yogyakarta terlantik, Dr. Martadani Noor MA dalam sambutannya menyampaikan, MD KAHMI Kota Yogyakarta mewadahi alumni HMI dari berbagai latar belakang profesi dan keahlian,
“Sudah seharusnya para alumni HMI di Kota Yogyakarta mendorong kemajuan kota Yogyakarta dan menjadi problem solving atas permasalahan yang ada, salah satunya bagaimana turut berperan dalam recovery dan adaptasi ekonomi ummat di masa pandemi ini” tutur Dani, sapaan Dr. Martadani Noor MA.
Dhani menekankan, pengurus dan anggota MD KAHMI Kota Yogyakarta diharapkan bisa menutupi kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kemunduran HMI dan KAHMI. Menurutnya berbagai kelemahan yang dijabarkan oleh sejarawan HMI, Alm. Agus Salim S, (2008) dalam buku yang berjudul “44 Indikator Kemunduran HMI” perlu dan penting untuk menjadi perhatian,
“Masih ada permasalahan dua kubu HMI sehingga mengesampingkan permasalahan yang lebih besar ditengah masyarakat,” ujar Dani yang juga Dekan Fisipol Universitas Widya Mataram Yogyakarta ini.
Dani juga menilai, saat ini HMI juga menghadapi pelemahan tradisi intelektual. Kelemahan lain yaitu pengkaderan hanya berorientasi “solidarity making” (pembentukan solidaritas) ketimbang “solving problemma” (pemecahan masalah),
“Guna menjawab beberapa kelemahan itu, MD KAHMI kota Yogyakarta akan menerapkan strategi menjunjung integritas, solidaritas, sinergitas dan kolaborasi,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Pengurus MD KAHMI Kota Yogyakarta Periode 2021-2026 dilantik oleh Korpres Majelis Wilayah (MW) KAHMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dr. Khamim Zarkasih Putro. Acara yang dihadiri sejumlah kader dan alumni HMI tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan. (rd1)
Redaktur: Ja’faruddin AS