Wow! Keong Sawah, Tempe Plus Daun Kelor Bisa Kurangi Malnutrisi Pasien Hemodialisis

YOGYAKARTA– Pasien hemodialisis dapat mengalami masalah terkait status gizi, status 

imun, dan status inflamasi. Studi terdahulu menyebutkan bahwa malnutrisi banyak dialami oleh pasien hemodialisis dengan prevalensi antara 20-60%, terdistribusi dari malnutrisi ringan hingga berat. 
 
Mahasiswa program doktor FKKMK UGM, Fery Lusviana Widiany mengatakan dukungan gizi perlu diberikan kepada pasien hemodialisis. Salah satunya dapat dilakukan dengan membuat formula makanan pengganti suplemen efektif yang baru, berkualitas dan  murah untuk memperbaiki kualitas hidup pasien hemodialisis. 
 
Dosen Universitas Respati Yogyakarta ini pun melakukan penelitian mengenai pembuatan makanan pengganti suplemen berbahan campuran keong sawah, tempe, daun kelor. Selain itu menganalisis besaran pengaruh yang menguntungkan terhadap status 
gizi, status imun, status inflamasi pasien hemodialisis. 
 
“Pemanfaatan keong sawah, 
tempe, dan daun kelor berkaitan dengan kandungan gizi masing-masing bahan 
pangan, ketersediaan bahan, dan harganya murah,”tuturnya, Selasa (7/12) saat ujian terbuka program doktor FKKMK UGM secara daring.
 
Ia menjelaskan keong sawah merupakan sumber protein, kalsium, dan vitamin D aktif yang sangat potensial. Sedangkan tempe memiliki kandungan protein, kalsium, isoflavon, arginin, asam 
amino rantai cabang, asam linoleat dan asam linolenat yang lebih tinggi 
dibandingkan sumber protein nabati yang lain. Sementara daun kelor memgandung protein, zat besi, kalsium, fosfor, vitaim C, b karoten, flavonoid, asam karbonat, karotenoid dan fenolat.
 
Penelitian dilaksanakan di RSUP 
Dr. Sardjito dengan melibatkan 50 subjek pasien hemodialisis. Hasilnya, pemberian formula dukungan gizi oral meningkatkan massa otot dan menurunkan skor indek malnutrisi secara signifikan.
 
Tak hanya itu, formula pengganti makanan berbahan keong sawah, tepe, dan duan kelor bisa meningkatkan kadar kalsium dan meningkatkan kadar IgG. Lalu menurunkan kadar fosfat, menurunkan kadar hsCRP 
secara tidak signifikan namun tidak mampu meningkatkan kadar albumin dan IMT pasien hemodialisis. (pr/kt1)
 
Redaktur:Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com