Dorong Pengembangan UMKM, TP PKK Sleman Ajak Peserta Sekolah Jumat Menimba Ilmu di Rumah Ketela

SLEMAN – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sleman mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Ketua TP PKK Kabupaten Sleman, R Ay. Sri Hapsari Suprobo Dewi, S.E menuturkan, gerakan PKK Kabupaten Sleman terus dioptimalkan sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan. Menurutnya, pada masa Pandemi Covid-19 ini, anggota PKK perlu terus menambah wawasan tentang strategi pengelolaan UMKM untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Untuk itu, TP PPK Kabupaten Sleman mengadakan berbagai kegiatan, diantarnya yang baru-baru ini dilaksanakan adalah Fieldtrip Sekolah Jumat ke UMKM inspiratif, yaitu di  Rumah Ketela di Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (10/12/2021) kemarin,

Sri Hapsari menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti pengurus Kelompok Kerja (Pokja ) 2 TP PKK Kabupaten Sleman,  Pengurus dan perwakilan anggota sekolah jumat dari 6 Komunitas. Karena masih dalam masa pandemi, kegiatan tahun ini dibatasi, sehingga hanya 20% dari peserta Sekolah Jumat yang bisa mengikuti.

“Kegiatan ini menjadi salah satu sarana untuk mencari ilmu tentang pengelolaan usaha kecil di beberapa daerah. Pengalaman-pengalaman yang sudah dilakukan oleh rumah ketela bisa diadopsi oleh peserta untuk dijadikan inspirasi, apa yang akan dikembangkan nanti di Sleman,” kata Sri Hapsari, Senin (13/12/2021).

Dipilihnya Rumah Ketela sebagai tempat kegiatan, kata Sri Hapsari, karena di Rumah ketela memproduksi makanan olahan dari Ketela. Menurutnya Ketela merupakan bahan makanan yang mudah didapat dan mudah untuk ditanam.

Selama ini ketela hanya dibuat menjadi olahan yang umum seperti getuk, ceriping, tela rebus dan goreng. Namun di Rumah Ketela, bahan Ketela bisa diolah menjadi makanan yang bernilai jual tinggi,

“Dalam kunjungan ini peserta mendapatkan pengetahuan dan berbagi pengalaman dari pemilik Rumah Ketela, bagaimana mengelola sebuah usaha kecil yang bisa berkembang menjadi UMKM yang besar. Perjalanan rumah Ketela dapat memberikan inspirasi bagi pelaku usaha kecil agar bisa mengembangkan usahanya,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Pokja 2 TP PKK  Sleman, Mila Harda, S.E mengatakan, dari kunjungan ke Rumah Ketela, peserta mendapatkan banyak ilmu baru bagaimana mengembangkan UMKM. Rumah ketela telah membuktikan UMKM juga bisa berkembang maju. Atas inovasinya, Rumah Ketela juga dikunjungi dan diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan mendapat bantuan dari Sandiaga Uno yang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), untuk pengembangan usaha dan sarana prasarana.

Mila menjelaskan, selain dari olahan Ketela,  salah satu produk unggulan Rumah Ketela adalah akar kelapa. Hal itu membuktikan bahwa Rumah Ketela bisa mengembangkan komoditas yang mudah dan murah didapat menjadi bernilai ekonomi tinggi dengan menjadikannya camilan enak dan menarik perhatian pembeli,

“Dengan kunjungan fieltrip ini peserta diharapkan mendapatkan ide-ide baru untuk bisa dikembangkan di Sleman. Saya sendiri tahunya ketela itu hanya bisa direbus dan digoreng. Ternyata di rumah ketela ini, ketela bisa dibuat apa saja,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta juga mendapatkan resep akar kelapa dan melihat proses produksinya, hingga ikut terlibat dalam pengolahannya,

“Ide-ide kreatif dari Rumah Ketela itu patut kita tiru. Disamping semua olahannya enak, pemilik juga dengan terbuka membagi resepnya. Jadi untuk ibu-ibu peserta sekolah Jumat, ilmu ini jangan hanya berhenti di ibu-ibu semua. Tularkan apa yang sudah diperoleh ini kepada teman-teman lain,” pesan Mila kepada peserta.  

Mila Menambahkan, selain berkunjung ke rumah ketela, peserta juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi lokasi lain di sekitar Magelang yang mengembangkan UMKM. Yaitu di Svargabumi, salah satu lokasi wisata yang memanfaatkan potensi persawahan yang bisa dijadikan sebuah usaha ekonomi. Kunjungan terakhir adalah di tempat penangkaran lebah untuk produksi madu. Peserta berkesempatan mencicipi aneka madu dari madu hitam, madu klanceng, madu kaliandra dan madu dengan bee pollen. (rd2)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com