YOGYAKARTA – Aksi kekerasan di jalanan atau klitih akhir-akhir ini meresahkan masyarakat Yogyakarta. Pelaku klitih yang rata-rata berusia remaja belasan tahun tersebut mendapat perhatian khusus Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sri Sultan bahkan berencana untuk mengaktifkan kembali Lembaga Prayuwono yang pernah ada di era ayahandanya Sri Sultan HB IX.
Sri Sultan menuturkan, Lembaga Prayuwono sempat dibentuk di kawasan Alun-alun Kidul Yogyakarta dan Tlogo Putri di Sleman saat dirinya masih berusia anak-anak.
Prayuwono berfungsi sebagai tempat penampungan bagi anak yang dianggap bermasalah, di mana orang tuanya sudah tidak sanggup mendidiknya lagi, sehingga diserahkan ke pemerintah daerah.
“Itu dulu ada. Namanya Prayuwono itu tempat pendidikan anak yang orang tuanya tidak mampu lagi. Saya tidak tahu apakah kondisi sekarang itu masih dimungkinkan,” ungkap Sri Sultan kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Raja Keraton Nahayugyokato Hadiningrat ini menjelaskan, klitih adalah permasalahan sosial yang perlu mendapat penanganan khusus. Menurutnya upaya pengawasan klitih perlu ditingkatkan. Sebelumnya Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sempat membentuk lembaga konsultasi untuk mengantisipasi fenomena Kenakalan remaja. Dalam pelaksanaannya Lembaga tersebut melibatkan keluarga yang memiliki anak bermasalah.
Dengan pendekatan keluarga tersebut, kata Sri Sultan, anak-anak diharapkan dapat diberi pemahaman agar tak kembali melancarkan tindakan Kriminal. Namun Sri Sultan menilai upaya penanganan tersebut memerlukan ongkos yang terlalu mahal, sehingga hingga saat ini, Pemda DIY masih memikirkan alternatif kebijakan lain untuk mengatasi persoalan klitih.
“Untuk biayanya pada waktu itu mereka minta Rp 3-4 juta untuk menangani satu keluarga. Bagi saya itu masih terlalu mahal. Kita perlu cari yang lain yang lebih memungkinkan,” tandas Sri Sultan.
Sebagaimana diketahui, aksi klitih juga menuai kecaman warga net. Muncul tanda pagar (Tagar) diantaranya #JogjaDaruratKlitih dan #SriSultanYogyaDaruratKlitih yang sempat trending di platform Sosial Media Tweeter belum lama ini. (kt1)
Redaktur: Faisal