HALMAHERA – Mahasiswa KKN UGM unit Bacan, Halmahera Selatan meramaikan perayaan Iduladha 1444 H di Desa Bibinoi dan Songa Kecamatan Bacan Timur. Bersama dengan warga desa, para mhasiswa membaur melakukan pawai obor dan takbiran pada Rabu malam (28/6) d berkeliling desa. Segala lapisan masyarakat desa yang multi etnis dan multi agama bergabung memeriahkan pawai obor Iduladha menunjukkan kebersamaan dan guyupnya warga desa.
Para mahasiswa KKN UGM ini sebelumnya dilepas oleh Rektoe UGM pada 23 Juni 2023 dan tiba dilokasi KKN pada 25 Juni 2023. Kedatangan 30 mahasiswa KKN UGM ini diterima langsung oleh aparatur setempat. Para mahasiswa dibawah Kormanit Muhammad Yuukha Ilaiya langsung disibukkan dengan berbagai agenda baik dengan pemerintah desa dan kecamatan, hingga dengan pemerintah daerah tingkat II Kabupaten Halmahera Selatan-Maluku Utara dalam Menyusun agenda-agenda KKN yang direncanakan hingga pertengahan Agustus 2023. Aktivitas bersama masyarakatpun sudah langsung semarak, terutama melewati perayaan hari raya Iduladha 1444 H dilokasi KKN.
“Inilah salah satu tujuan KKN UGM yang berlokasi di berbagai belahan nusantara, agar mahasiswa belajar memahami keanekaragaman sosial agama dan budaya yang ada di masyarakat”jelas DPL KKN unit Bacan, Suherman Ph.D., dalam rilis yang diterima Senin (3/7).
Herman menyampaikan dalam KKN ini para mahasiswa menjalankan program KKN dalam tema besar Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam Desa Songa dan Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah Kabupaten Halmahera Selatan Menuju Kemandirian Desa dalam Menyongsong Era New Normal Pasca Pandemi Covid-19 melalui Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan. Program dijalankan dalam empat klaster yakni saintek, agro, farmasi kesehatan, dan soshum. Sementara program khusus yang akan dilakukan adalah merintis pengembangan desa wisata berbais keindahan alam berupa air terjun dipadu dengan kekayaan budaya dan hasil alam yang melimpah.
“Mengingat desa Bibinoi dan desa Songa adalah desa pantai, tentu kultur desa pantai dengan mata pencaharian nelayan dan peladang mendominasi budaya warga,” terangnya. (pr/kt1)
Faisal