Tunjukkan Peduli Budaya, Pendukung Prabowo Gibran Gelar Festival Badui dan Kubro Siswo

Mahargya Budaya 2024 Festival Badui dan Kubro Siswo di Balai Dusun Krapyak, Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/2/2024) malam. Foto: Ist
Mahargya Budaya 2024 Festival Badui dan Kubro Siswo di Balai Dusun Krapyak, Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/2/2024) malam. Foto: Ist

YOGYAKARTA – Para pegiat seni budaya relegius yang merupakan para pendukung dan simpatisan Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka ( Prabowo Gibran ) menggelar Mahargya Budaya 2024 Festival Badui dan Kubro Siswo di Balai Dusun Krapyak, Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/2/2024) malam.

Dalam gelaran yang disaksikan ribuan warga  tersebut para relawan mengkampanyekan program-program kerja Prabowo Gibran.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa, diantara pendukung dan simpatisan Pak Prabowo dan Mas Gibran juga ada yang peduli dengan seni budaya religius. Ada yang suka goyang gemoy-gemoy, ada yang suka seni budaya lokal dan religius,” kata Kabul, penggagas Festival Badui dan Kubro Siswo dalam siaran pers, Minggu (4/2/2024).

Kabul menerangkan, Festival Badui dan Kubro Siswo ini diikuti oleh empat kelompok. Setiap kelompok beranggotakan puluhan orang. Para kelompok tari budui dan kubro siswo ini berasal dari Kabupaten Sleman.

Mereka adalah Kelompok Tunas Muda Al-Amin yang berasal dari Padukuhan Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon/Kecamatan Ngemplak; Putro Sembodo dari Padukuhan Plosokuning, Kalurahan Minomartani, Kapanewon/Kecamatan Ngaglik; Laras Muda dari Padukuhan Gantalan, Kalurahan Minomartani, Kapanewon/Kecamatan Ngaglik; dan Brodut Sekar Arum dari Padukuhan Pundung Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Kapanewon/Kecamatan Gamping.

“Para kelompok ini menampilkan tarian budui dan kubro siswo khasnya masing-masing. Kami memberikan kebebasan kepada mereka untuk menampilkan yang terbaik kepada para pengunjung,” tandas Kabul didampingi panitia festival lain yaitu Zaenal Muslih dan Harun Arzukni.

Kabul menjelaskan, ide menyelenggarakan Festival Badui dan Kubro Siswo ini berawal dari pernyataan Cawapres Gibran yang akan menjaga dan melestarikan seni budaya lokal dan relegius. Baginya, pernyataan Gibran tersebut merupakan bukti bahwa ia memiliki komitmen yang kuat menjaga khazanah seni budaya lokal dan inovasi yang ada di tengah masyarakat sebagaimana yang telah dilakukan oleh ayahnya yaitu Joko Widodo.

“Apa yang dilakukan Pak Jokowi dalam menjaga seni tradisi budaya lokal harus dilanjutkan. Dan yang bisa melakukan ini tentu pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran,” tandas pria yang sehari-hari berprofesi sebagai rental sound, genset, dan panggung ini.

Selain penampilan kelompok seni tari Badui dan Kubro Siswo, panyelenggara kegiatan juga menggandeng puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Para pelaku usaha kuliner, pedagang aneka mainan tradisional dan anak-anak tersebut diajak membuka tenat-tenant untuk berjualan diarea festival. Dengan cara ini, maka roda perekonomian masyarakat akan terus bergerak.

“Acara-acara semacam ini perlu dilestarikan. Selain nguri-nguri seni budaya, pagelaran atau festival bisa menggerakan perekonomian masyarakat, apalagi pasca pandemi Covid-19,” papar Kabul.

Seorang penunjung, Rohman mengatakan, baru kali ini dirinya melihat ada pendukung dan simpatisan pasangan capres-cawapres yang menyelenggarakan festival seni budaya religius. Baginya, apa yang dilakukan pendukung dan simpatisan Gibran ini layak diapresiasi karena ikut melestarikan seni tradisi budaya lokal yang ada di tengah masyarakat.

“Tidak hanya seni dangdut saja yang dilestarikan, seni religius juga perlu dilestarikan. Bagusnya lagi, ada banyak pedagang yang bisa berjualan sehingga ekonomi bergerak,” ucap Rohman. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

55 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com