YOGYAKARTA – Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemilu, masyarakat sudah seharusnya kembali rukun. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Minggir, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta KH Ahmad Muwafiq ,S.Ag
atau akrab disapa Gus Muwafiq mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk tetap menjaga kerukunan kendati dalam pemilu berbeda pilihan politik.
“Alhamdulillah gawe-gawe besar negara terlaksana, dan Insya Allah menyongsong pemerintahan baru, menyongsong sistem yang baru, kita akan lewati sebagaimana kita melewati hari-hari yang kemarin. Pesta sudah usai, yang ada sekarang adalah mari kita rukun sesama anak bangsa, mari kita bekerjasama sesama anak bangsa, saling menjaga, saling asah, saling asuh,”kata Gus Muwafiq dalam pernyataan persnya ke media massa, Jumat, 22 Maret 2024.
Ia menyampaikan ucapan syukur dengan telah terlaksananya hajatan besar bangsa Indonesia yakni Pemilu 14 Februari 2024 lalu. Kyai kelahiran Lamongan, Jawa Timur 50 tahun silam tersebut menyatakan, tidak ada lagi nomor satu, nomor dua dan nomor tiga
“Yang ada adalah kita semua anak bangsa yang punya kewajiban untuk menjaga perdamaian, menjaga kedamaian, kelangsungan sejarah bangsa Indonesia,” kata pria berambut panjang ini.
Gus Muwafiq mengajak masyarakat untuk membuang segala perbedaan yang telah lalu. Karena sejatinya semua adalah satu Indonesia.
“Selamat menyongsong masa depan Bangsa Indonesia dalam situasi yang damai dan sejahtera,” kata Gus yang dikenal sebagai seorang orator sejak aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) saat kuliah di Universitas Islam Negeri UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ia berpesan, jangan sampai adanya pemilu menjadi pemecah belah bangsa. Maka masyarakat juga harus mewaspadai segala macam bentuk adu domba yang mungkin timbul serta jangan mudah terprovokasi.
“Selalu kedepankan kerukunan,” ia menegaskan.
FULL