Prof Himawan (kiri) dan Dr Cahyo Wulandari (kanan)
JOGJAKARTANEWS.COM, KLATEN — Dua peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus dan Dr. Cahyo Wulandari, memaparkan inovasi Gamahumat, pembenah tanah berbasis batubara kalori rendah, dalam acara Rembug Sasarengan, Ngolah Ilmu, Nandur Harapan di Wonosari, Klaten, Rabu, 29 Oktober 2025.
Gamahumat dikembangkan oleh tim peneliti Fakultas Teknik UGM di bawah koordinasi Prof. Ferian Anggara, Guru Besar Termuda Departemen Teknik Geologi. Inovasi ini memanfaatkan batubara berkalori rendah yang selama ini kurang termanfaatkan untuk menghasilkan senyawa humat—zat aktif yang dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
“Gamahumat berangkat dari keprihatinan atas kondisi tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan. Kami ingin membantu petani memperbaiki tanah tanpa menambah biaya produksi,” ujar Prof. Himawan Tri Bayu, yang juga Guru Besar Departemen Teknik Kimia UGM.
Menurut Dr. Cahyo Wulandari, dosen Fakultas Pertanian UGM, penggunaan Gamahumat terbukti mampu meningkatkan efisiensi pupuk antara 20 hingga 50 persen, sekaligus memperbaiki kualitas tanah pada lahan-lahan marginal.
“Di lahan pasiran dengan pH asam, pupuk bisa dikurangi hingga separuhnya, tapi hasil panen tetap tinggi,” kata Cahyo.
Riset Gamahumat dimulai pada 2022 dengan dukungan berkelanjutan dari PT Bukit Asam (PTBA). Produk hasil riset ini kini dikembangkan secara komersial oleh PTBA dengan nama BA Grow dan telah diuji di berbagai daerah, termasuk Gunungkidul dan Sleman.
Selain menetralkan tanah masam, Gamahumat juga berfungsi sebagai soil stabilizer yang menjaga ketersediaan unsur hara agar tetap terserap oleh tanaman. Produk ini mudah digunakan karena penerapannya mengikuti pola kerja petani tanpa menambah tenaga atau biaya tambahan.
Program ini menjadi bagian dari kampanye sains dan teknologi “Riset Kuat, Pangan Hebat”, yang digagas oleh Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kemdiktisaintek, melalui Program Kampanye Tematik Sains dan Teknologi (Resona Saintek).
FULL














