Gunungkidul – Suasana pagi di Pantai Sepanjang, Selasa (4/11/2025), terasa berbeda. Deru ombak yang biasanya berpadu dengan hiruk-pikuk pedagang, pagi itu disertai pemandangan tak biasa, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, turun langsung memimpin kerja bakti membersihkan deretan lapak di sepanjang pesisir.
Puluhan ASN, petugas kebersihan, hingga pedagang ikut bergotong royong. Dari sinilah, babak baru penataan kawasan wisata selatan Gunungkidul dimulai proyek jalan lingkar Pantai Sepanjang yang digadang menjadi simbol kebangkitan wisata rakyat.
109 Lapak Direlokasi, Awal Penataan Kawasan Wisata
Sebanyak 109 lapak pedagang yang selama ini berdiri di sisi selatan jalur pantai akan dipindahkan ke lokasi baru di sebelah utara. Proses relokasi dilakukan bertahap, dimulai dengan aksi bersih-bersih yang dipimpin langsung Bupati.
Meski sempat muncul sedikit kegamangan dari sebagian pedagang, pemerintah memastikan relokasi ini bukan bentuk penggusuran, melainkan langkah penataan agar kawasan wisata menjadi lebih tertib, indah, dan layak dikunjungi.
“Tidak ada kepentingan siapa pun. Ini murni penataan oleh pemerintah daerah. Kami ingin Pantai Sepanjang lebih hidup, lebih ramai, dan jadi ikon wisata rakyat Gunungkidul,” tegas Bupati Endah di sela kegiatan.
Jalan Lingkar Sepanjang, Proyek Dana Keistimewaan Rp1,6 Miliar
Proyek jalan lingkar ini menjadi bagian dari program besar penataan kawasan pesisir selatan yang didanai Dana Keistimewaan (Danais). Dari usulan awal Rp2,5 miliar, pemerintah mendapatkan persetujuan senilai Rp1,6 miliar untuk tahap pertama.
Pembangunan sepanjang 500 meter ini menargetkan rampung sebelum akhir November 2025. Jalan baru tersebut akan memiliki lebar lima meter, dilengkapi jalur pedestrian dan area parkir. Harapannya, wisatawan lebih mudah mengakses pantai, sementara pedagang mendapatkan area usaha yang lebih rapi dan nyaman.
“Kalau jalan ini dilebarkan dan bersih, wisatawan akan semakin tertarik datang. Ini investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat Gunungkidul,” ujar Endah optimistis.
Proyek Kolaboratif Lintas Dinas
Penataan kawasan Pantai Sepanjang tak dikerjakan satu instansi saja. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPR KP) menjadi motor utama proyek, dibantu Dinas Pariwisata, Dinas Pertanahan, dan Dinas Perhubungan.
Kepala Kapanewon Tanjungsari, Sri Intiyastuti, menyebut, semangat pedagang kali ini jauh lebih positif. Sebagian besar justru menunggu penataan ini sejak lama.
“Sejak badai Cempaka 2017, kawasan pantai rusak parah. Waktu itu, Sri Sultan HB X sudah menyampaikan pentingnya penataan ulang. Kini mimpi itu mulai diwujudkan,” jelas Sri.
Pemerintah berencana membangun lapak baru dengan ukuran seragam dan menyiapkan kantong parkir di setiap zona usaha agar kawasan lebih tertib dan mudah diakses.
Gotong Royong Jadi Kunci
Kegiatan bersih-bersih dan pembongkaran lapak lama dikoordinasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama DPUPR KP. Kepala DLH Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi juga upaya sosial agar pedagang tidak kehilangan mata pencaharian selama masa transisi.
“Kami bantu memindahkan peralatan dan menyiapkan lokasi baru supaya pedagang bisa segera berjualan lagi. Targetnya, akhir pekan depan mereka sudah bisa buka lapak di tempat baru,” ujarnya.
Menuju Wajah Baru Pantai Sepanjang
Di balik tumpukan papan dan pasir yang terangkat, ada semangat besar yang sedang tumbuh: semangat menata wisata rakyat agar lebih modern tanpa kehilangan nilai gotong royong.
Bupati Endah menutup kegiatan pagi itu dengan ajakan sederhana namun penuh makna. “Kami mohon doa dan dukungan semua. Ini bukan sekadar proyek jalan, tapi gerakan besar untuk menjadikan Gunungkidul semakin tertata, viral, dan membanggakan seperti Jimbaran di Bali.” Pungkasnya.














