Basuki Tjahaja Purnama Kunjungi SLB N 2 Gunungkidul, Dorong Transformasi Digital dalam Dunia Pendidikan Inklusif

Basuki Tjahaja Purnama menekankan pentingnya transformasi digital di dunia pendidikan, termasuk di sekolah luar biasa.

Gunungkidul – Suasana hangat dan penuh semangat tampak di lingkungan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) 2 Gunungkidul, Jumat (7/11/2025) pagi. Sekolah yang berlokasi di Kalurahan Playen itu kedatangan tamu istimewa yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, dalam rangka kunjungan kerja dan peninjauan langsung penerapan teknologi digital dalam pembelajaran inklusif.

Kunjungan diawali dengan peninjauan langsung ke sejumlah ruang kelas. Basuki tampak berbincang dengan para guru dan siswa, mengamati proses belajar mengajar yang kini banyak memanfaatkan teknologi digital.

Momen mengharukan terjadi saat beberapa siswa tuna rungu dan tuna wicara menampilkan tarian yang mereka pelajari secara otodidak lewat platform Google. Ananda Hanafi, salah satu siswa, memukau tamu undangan dengan gerak gemulai penuh percaya diri adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berprestasi di era digital.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SLB N 2 Gunungkidul Wantini, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa bangga sekaligus haru atas pencapaian sekolahnya. Ia menjelaskan bahwa di tengah segala keterbatasan, para guru terus berjuang memanfaatkan teknologi demi peningkatan kualitas pembelajaran.

“Kami mendapatkan kesempatan untuk menjadi Smart School berkat dukungan Dinas Pendidikan DIY. Prosesnya panjang dan penuh tantangan, tetapi guru-guru kami tidak menyerah. Bahkan, salah satu siswa kami belajar menari sendiri lewat Google karena sekolah ini belum memiliki guru tari,” ujar Wantini.

Selain menjadi Smart School, SLB N 2 Gunungkidul juga telah meraih predikat Sekolah Ramah Anak (KSRA), yang menegaskan komitmennya terhadap lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan menyenangkan.

Basuki: Dunia Sudah Berubah, Pendidikan Harus Beradaptasi

Dalam sambutannya, Basuki Tjahaja Purnama menekankan pentingnya transformasi digital di dunia pendidikan, termasuk di sekolah luar biasa. Ia bercerita bahwa kehadirannya di Gunungkidul merupakan bentuk dukungan terhadap upaya daerah dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi.

“Saya ke sini atas izin Ibu Bupati yang kebetulan satu partai. Tujuan saya sederhana ingin melihat langsung bagaimana sekolah-sekolah di daerah, terutama SLB, mulai bertransformasi mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Basuki menyoroti peran penting Google for Education dalam mempermudah proses belajar mengajar. Menurutnya, dengan teknologi yang tepat, akses pendidikan bisa lebih merata dan efisien.

“Dulu saat ujian, saya masih koreksi lembar jawaban satu-satu, melubangi kertas kunci jawaban. Sekarang selesai ujian langsung keluar nilainya. Dunia berubah cepat. Kita harus bisa beradaptasi agar tidak tertinggal,” ungkapnya disambut tawa para peserta.

Ia juga menyoroti pentingnya memberikan dukungan nyata kepada para tenaga pendidik, baik dalam bentuk pelatihan maupun fasilitas seperti laptop dan akses internet di setiap sekolah.

“Kalau kita ingin anak-anak punya IQ tinggi dan bisa bersaing di masa depan, maka gurunya juga harus kita bekali dengan teknologi. Jangan biarkan sekolah berjalan tanpa dukungan alat belajar yang memadai,” katanya.

Basuki menambahkan, meski dirinya kini berkiprah di dunia politik, minat utamanya tetap pada bidang pendidikan. Ia berharap generasi mendatang, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, bisa menikmati proses belajar yang mudah dan menyenangkan.

“Saya bukan politisi sejati, tapi kalau bicara pendidikan, saya siap terlibat. Karena yang kita bangun bukan sekadar infrastruktur, tapi masa depan anak cucu kita,” ujarnya.

Dinas Pendidikan DIY Dukung Transformasi Digital

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Drs. Suhirman, M.Pd., turut mengapresiasi dukungan semua pihak dalam mempercepat transformasi digital pendidikan, termasuk bagi sekolah-sekolah inklusif.

“Kami berterima kasih atas dukungan Ibu Bupati, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, serta pihak-pihak seperti Google yang membantu memperluas akses pembelajaran berbasis teknologi. Inilah wujud nyata sinergi lintas sektor untuk kemajuan pendidikan DIY,” ungkapnya.

6 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com