YOGYAKARTA – Meski Puncak musim penghujan di wilayah DIY dinyatakan sudah lewat pada akhir Januari, namun diprediksi hujan masih akan mengguyur sebagian wilayah DIY dengan intensitas yang lebih ringan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi DIY, mencatat curah hujan di wilayah DIY mulai menunjukkan penurunan. Puncak musim hujan pun sudah terjadi pada minggu lalu. Meski begitu, intensitas hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG propinsi DIY, Tony Agus Wijaya menjelaskan, curah hujan saat ini tercatat 100 hingga 150 milimeter perdasarian. Sementara Akhir Januari lalu pihaknya mencatat puncak musim hujan Intensitasnya bisa mencapai 50 milimeter perhari, namun saat ini secara bertahap musim hujan sudah mulai berangsur normal untuk wilayah DIY.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa curah hujan selama beberapa minggu ke depan diprediksi masuk dalam kategori sedang. Di mana Pola hujan merata di seluruh wilayah DIY, terutama pada pagi dan sore hari.
“Tidak ada kejadian cuaca ekstrim. Hanya wilayah selatan DIY yang harus lebih diwaspadai terhadap gelombang tinggi” ujarnya Senin (03/2).
Sementara itu, cuaca ekstrim yang masih terjadi yaitu di wilayah laut selatan DIY yang diprediksi masih terjadi dengan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter dan kecepatan angin mencapai 40 kilometer/jam.
“Gelombang laut selatan DIY masih cukup tinggi akibat tekanan udara rendah di laut Australia yang berdampak terhadap kecepatan angin diperairan selatan DIY,” jelasnya.
untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap gelombang tinggi khususnya yang beraktivitas di laut Selatan. Selain itu cuaca jangka pendek diprediksi masih berpotensi untuk wilayah Yogyakarta.
“Masyarakat harus tetap waspada terhadap gelombang tinggi maupun cuaca jangka pendek yang masih berpotensi,” pungkasnya. (sig)
Redaktur: Azwar Anas
