Lupa Membawa Kartu Pendaftaran, Pasien Kurang Mampu Diusur dari Rumah Sakit

GUNUNGKIDUL – RSUD Wonosari kembali berulah. Setelah mempermainkan harga parkir, kali ini menolak pasien miskin.

Sinta Arimurti (29) warga Dusun Trukan, Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, saat akan periksa kandungan ditolak oleh petugas karena tidak membawa kartu pendaftaran, padahal sudah mendapat rujukan dari Puskesmas Patuk, Senin (17/3/2014).

Sinta mengatakan, semula ia memeriksakan kandungan dan memeriksakan anaknya Aura Ata Selena (3) ke Puskesmas Patuk. Namun karena penyakit batuk yang diderita anaknya sudah lebih dari dua minggu dan peralatan Puskesmas untuk memeriksa kandungan tidak lengkap, pihak Puskesmas kemudian merujuk ke RSUD Wonosari.

“Saya dianter suami (Triyono) ke RSUD Wonosari. Saya juga membawa persyaratan pasien miskin seperti kartu jamkesta, kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP),” katanya ketika menghubungi wartawan usai diusir dari RSUD Wonosari, siang tadi.

Sesampainya di RSUD Wonosari, Triyono mengambil nomor antrean untuk periksa istrinya di poli kandungan. Setelah menunggu lama ia kemudian dipanggil oleh petugas pendaftaran, bukannya segera mendapatkan perawatan namun pasien miskin tersebut justru diusir dengan alasan kartu pendaftaran miliknya pada tahun 2012 lalu hilang

“Data saya dicari di komputer itu ada, tapi tetap tidak boleh periksa. Karena harus menggunakan kartu pendaftaran lama. Kata petugas kalau tetap dibolehkan petugas akan dimarahi oleh dokter. Ya sudah karena ditolak saya memilih untuk pulang,” ungkapnya dengan nada sedih. (dit)

Reaktur: Azwar Anas

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com