Sepuluh Tahun Mengabdi, Pengajar HIMPAUDI Belum Berpayung Hukum

SLEMAN – Pengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum memiliki payung hukum. Sejak Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Indonesia (HIMPAUDI) didirikan di Malang, Jawa Timur, pada 31 Agustus 2005, pendidik PAUD belum disetarakan dengan Guru.

Ketua HIMPAUDI Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Ismuningsih mengatakan, saat ini sekitar 500.000 pendidik PAUD di seluruh Indonesia benar-benar mengabdi tanpa tunjangan-tunjangan sebagaimana Guru di jenjang pendidikan di atasnya.

“Mari kita semua berdo’a agar Pendidik PAUD segera mendapat pengakuan resmi dari pemerintah dengan payung hukum, sehingga PAUD semakin maju,” ungkap Pendidik yang akrab disapa Bunda Muning, dalam acara Gebyar Paud Peringatan HUT HIMPAUDI Ke 10 di Balai Desa Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (10/08/2015).

Menurut Muning, keberadaan PAUD sangat penting untuk mencetak generasi bangsa yang lebih baik. Sebab, kata Muning, usia dini adalah dimana masa anak-anak mulai berinteraksi dan bersosial.

“Kami berharap, pemerintah lebih memperhatikan PAUD, baik pendidik maupun anak-anak didiknya,” harap Muning di hadapan puluhan pendidik PAUD dan ratusan anak-anak.

Penilik Paud Kecamatan Kalasan, Disdikpora Kabupaten Sleman, Zaenudin Walid yang hadir dalam acara mengatakan, Pemkab Sleman sangat mendukung dan mengapresiasi Keberadaan Pendidik PAUD.

“Pemkab Sleman melalui Disdikpora memberikan program bantuan untuk PAUD. Tapi masih sedikit. Namun harapannya bisa meningkatkan PAUD,” ujarnya.

Zainudin juga mengapresiasi Pemerintah Desa Tirtomartani yang memprogramkan rintisan PAUD di setiap Padukuhan. Diharapkan, kata dia, ini menjadi percontohan Desa-Desa lain di Sleman.

“Tapi jangan lupa harus diperhatikan juga pendidiknya, jangan sampai PAUD ada, tapi minim Pendidik,” imbuhnya.

Salah satu pendidik PAUD SPS Harapan Bunda Dukuh Dhuri, Fefin Dwi Setyawati, SE,  berharap HIMPAUDI ke depan akan semakin aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memajukan PAUD di seluruh Indonesia.

“Semoga apa yang diharapkan Pendidik Paud terus diperjuangkan HIMPAUDI, Kami akan selalu mendukung,” katanya.

Sekadar informasi, perayaan HUT HIMPAUDI ini dilaksanakan serentak di Indonesia. Di kecamatan Kalasan sendiri, HUT Himpaudi bertemakan “Bocah Kudu Dolan, Bocah Dudu Dolanan”. Acara dimeriahkan dengan senam GEMARI (Gemar Makan Ikan) bersama-sama, pentas seni Pengajar dan Anak-Anak PAUD, kegiatan belajar sambil bermain Kolase, dan ditutup dengan makan ikan bersama. (nng)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com