Terkait Impor Beras Presiden, Wapres, dan Mentan Tak Satu Suara

JAKARTA  – Terkait impor beras tahun 2015 ini, pemerintah belum memutuskan. Namun, lagi-lagi tidak terlihat adanya kekompakan antara Presiden, Wapres dan Menteri dalam kabinet kerja.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah masih belum memastikan untuk melakukan impor beras pada tahun ini, karena masih melakukan perhitungan secarra cermat terkait stok beras di dalam negeri.
 
“Masih dalam perhitungan semuanya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai panen raya di Desa Cikarang Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang , Minggu (27/09/2014). 

Presiden menghendaki cadangan beras yang betul-betul aman, namun disisi lain jika impor dilakukan akan ada potensi penolakan masyarakat.

“Apabila pemerintahkan mengimpor beras, masyarakat pasti akan menolak,” ujarnya sebagaimana dalam keterangan pers.
 
Selain itu, impor beras dikhawatirkan presiden dapat memukul harga beras lokal dan merugikan petani, terlebih kata dia jika dilakukan hal tersebut tanpa perhitungan matang. 

Di sisi lain, Wapres Jusuf Kalla (JK) belum lama ini menyatakan pemerintah kemungkinan akan mengimpor kebutuhan pokok dalam mengantisipasi el nino. Menurut JK, keputusan itu diambil setelah rapat dengan instansi terkait, termasuk Menteri Pertanian. Namun Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman justru terkesan menolak rencana impor beras.

Dalam keterangan pers kepada media, Menurut Mentan impor beras dirasa belum perlu lantaran masih adanya panen sebanyak 15 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 9 juta ton beras di enam provinsi penghasil utama beras.
 
Dalam keterangan persnya, Mentan menyatakan di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan (Sumatera Utara), Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan masih ada panen.

“Perkiraan panen sampai Desember 15 juta ton (GKG),” jelas Amran. (pr/lia)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com