GUNUNGKIDUL – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 tingkat Kabupaten Gunungkidul berlangsung meriah dan penuh antusias di Lapangan Kasatriyan, Kapanewon Wonosari, Jumat (21/11/2025). Mengusung tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas”, perayaan tahun ini menjadi momentum refleksi bagi para pendidik untuk terus meningkatkan dedikasi dalam mencerdaskan generasi muda.
Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan penyerahan piala dan penghargaan Guru Berprestasi oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih. Kegiatan ini dihadiri jajaran pemerintah daerah, pengurus PGRI, kepala sekolah, guru, siswa, hingga unsur kepolisian.
Setelah seremoni pembukaan, peserta mengikuti senam massal sebagai bagian dari rangkaian peringatan HGN. Tak hanya itu, kegiatan donor darah juga digelar dan dibuka untuk masyarakat umum.
Ketua PGRI Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menegaskan bahwa peringatan HGN bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bagi guru untuk terus mengabdi dengan sepenuh hati.
“Jangan jadikan momentum Hari Guru ini hanya seremonial semata. Kita harus kembali menumbuhkan komitmen bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Di tangan guru, masa depan bangsa dipertaruhkan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati Endah menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru atas ketekunan dan pengabdian selama ini. Ia menegaskan pentingnya kualitas guru dalam mendorong kemajuan sumber daya manusia.
“Guru yang bermutu akan melahirkan generasi yang kuat, mandiri, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan emas,” papar Bupati.
Bupati juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperjuangkan hak serta meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru.
“Pemkab Gunungkidul berkomitmen penuh meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat kompetensi guru, dan menyiapkan sarana prasarana yang lebih baik. Kami sangat mengapresiasi peran PGRI sebagai mitra strategis dalam pembangunan pendidikan,” tambahnya.
Peringatan HGN tahun ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga ruang untuk memperkuat kolaborasi seluruh elemen pendidikan demi mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
