Menanamkan Sikap Berjiwa Sosial dan Peduli Sesama di Dalam Diri

Oleh: Alfina Rahmawati*

Manusia adalah makhluk sosial. Itu artinya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Seperti, Warga negara Indonesia yang sangat terkenal dengan keramahannya. Salah satu contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu sikap berjiwa sosial dan peduli sesama.

Seiring berkembangnya zaman, jiwa sosial dan tingkat kepedulian yang tertanam dalam diri semakin memudar. Pada zaman sekarang banyak orang yang kurang memiliki sikap tersebut. Karena pada zaman milenial ini orang-orang memiliki  sifat egois (mementingkan dirinya sendiri) dan hanya terfokus dengan kecanggihan teknologi zaman milenial. Banyak orang-orang yang berada di luar ruangan tetapi tidak memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya, mereka hanya terfokus kepada diri sendiri.

Kepedulian itu sendiri tidak hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap  lingkungan sekitar. Seperti saat sedang berada  di jalan kita menemukan sebuah sampah dan itu mengganggu para pejalan kaki, hendaklah kita mengambil dan membuangnya ke tempat sampah.

Apabila rasa berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama itu benar-benar memudar, akan banyak dampak dan efek yang ditimbulkan. Seperti, apabila kita sedang kesusahan dan ingin meminta bantuan orang disekitar kita, tidak ada orang lagi yang peduli untuk membantunya, dan itu tidak baik untuk ditiru dalam kehidupan sehari-hari.

Karena dengan berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama akan memunculkan nilai- nilai positif dalam diri kita. Seperti rasa bersyukur atas apa yang telah kita miliki, selalu rendah hati dan menyadarkan bahwa kita tidak hidup sendiri di dunia ini, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dari kita.

Berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama ini harus kita terapkan dalam diri kita terlebih dahulu. Apabila bukan diri kita sendiri, lantas siapa ? Harus ada rasa kesadaran dalam diri sendiri. Berjiwa sosial dan peduli sesama itu sendiri tidak datang begitu saja tetapi harus dilatih setiap hari. Dalam dunia luarlah kita di uji seberapa peduli kita terhadap sesama dan seberapa dalam kita berjiwa sosial.

Selama ini kita hanya diajarkan teori-teori tentang berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama. Tetapi, hanya sedikit orang yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Beberapa cara melatih kepedulian sosial, yaitu : bersifat empati dan belajar memahami jati diri dan peran orang lain.

Jadi, mulai sekarang belajar perlahan untuk memiliki sikap berjiwa sosial dan peduli sesama dengan cara membantu orang-orang di sekitar yang membutuhkan bantuan kita. (*)

*Penulis adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, UIN Walisongo Semarang

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com