Jelang Nataru, Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik

YOGYAKARTA – Menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST, MT mengungkapkan, berdasarkan pemantauan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama-sama dengan TPID Kabupaten Kota se DIY sejak 9 – 13 Desember 2019 di pasar-pasar tradisional maupun distributor, diperoleh infomasi bahwa secara umum kondisi harga beberapa komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di DIY masih stabil, 

“Namun demikian terdapat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, namun masih dalam batas kewajaran,” ungkapnya saat Jumpa Pers pada Senin (16/12) di Gedung Pracimasono Kepatihan Yogyakarta.

Ia menjelaskan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan selama pemantauan antara lain,

Telur Ayam Broiler dari rata-rata minggu lalu Rp.22.460,- menjadi 23.760,- atau mengalami kenaikan 5,79 %.

Minyak goreng curah dari rata-rata minggu lalu Rp.9.860,- menjadi Rp.10.320,- atau mengalami kenaikan 4,67%.

Bawang Merah Besar dari rata-rata minggu lalu Rp.26.200,- menjadi Rp.29.600,- atau mengalami kenaikan sebesar 12,98%.

Bawang Merah Kecil dari rata-rata minggu lalu Rp.21.200,- menjadi Rp.25.600,- atau mengalami kenaikan sebesar 20,75%. 

Cabai rawit Merah rata-rata minggu lalu Rp.27.200,- menjadi Rp.32.200,- atau megalami kenaikn 18,38%.

Cabai Rawit Hijau dari rata-rata minggu lalu Rp.19.000 menjadi Rp.21.600,- atau mengalami kenaikan 13,68% dan

Cabai merah keriting dari rata-rata minggu lalu Rp.19.200,- menjadi Rp.21.400,- atau mengalami kenaikan 11,46%.

Ni Made mengungkapkan, Naiknya harga minyak goreng akibat pengaruh dari komoditas minyak dunia yang juga mengalami peningkatan harga. Sedangkan melonjaknya harga bawang merah dan cabai dikarenakan saat ini masih memasuki masa tanam sedangkan permintaan konsumen mengalami peningkatan,

“Namun demikian kondisi stok bahan pangan Pokok DIY dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2010 tercukupi,” tegasnya.

Iamenjelaskan, program pengendalian inflasi yang dilaksanakan TPID DIY telah mengacu pada prinsip 4K yaitu  Keterjangkaun Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dadan komunikasi efektif, serta roadmap pengendalaian inflasi,

“Melalui kegiatan tersebut diharapkan tingkat inflasi di DIY sampai dengan akhir tahun 2019 dapat terjaga pada level yang rendah dan stabil. Selain itu masyarakat diharapkan lebih bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan”, pungkas Ni Made.(kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com